Terkini, Jeneponto – Hati para tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang, Kabupaten Jeneponto tersakiti setelah melihat dan mendengar video pernyataan kontroversial dari calon bupati nomor urut 3.
Pernyatann itu diungkapkan dalam kampanye terbuka yang diduga di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Rabu, 9 Oktober 2024 lalu, calon tersebut menyampaikan “Pasien yang masuk ke RS, masuk sakit, keluar tambah sakit,” yang sontak memicu keprihatinan dan kemarahan para perawat dan tenaga kesehatan.
Pernyataan tersebut diduga merendahkan dedikasi serta kerja keras tenaga medis yang selama ini telah berjuang di garis depan, terutama di tengah situasi pandemi dan tekanan pekerjaan yang berat.
Beberapa perawat mengaku bahwa ucapan tersebut mencerminkan kurangnya apresiasi terhadap pelayanan kesehatan yang selama ini mereka berikan kepada masyarakat Jeneponto.
Seorang perawat senior yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan pernyataan itu sangat menyakitkan. “Kami bekerja siang dan malam, bertaruh nyawa demi merawat pasien, tapi dengan mudahnya kami dihina dan dianggap gagal,”Ucapan seperti itu meruntuhkan semangat kami yang sudah terpuruk,” katanya dengan nada emosional, Jumat, 11 Oktober 2024.
- Lahan yang Dieksekusi GMTD Tidak Terkait dengan Kalla Group, Kuasa Hukum: Aktivitas di Depan Trans Studio Jalan Terus
 - Meleset Kencang, Pebalap Binaan Astra Honda Kembali Ciptakan Sejarah di Barcelona
 - Semen Tonasa Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Puting Beliung dan Kebakaran
 - SMARTFREN Catatkan Rekor MURI Sebagai Penyedia Layanan Telekomunikasi Ajang Lari Terbanyak
 - Diganti Sebelum Pemilihan Rektor, Prof Karta Jayadi Harusnya Menjabat Hingga 2028
 
Tenaga medis lainnya pun angkat bicara, menyayangkan sikap calon bupati tersebut yang tidak memahami kondisi di lapangan. Mereka menegaskan pihak rumah sakit selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik meskipun dengan segala keterbatasan fasilitas dan tenaga.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari masyarakat, khususnya keluarga pasien yang pernah dirawat di RSUD Lanto Daeng Pasewang. Banyak yang memberikan testimoni positif mengenai pelayanan rumah sakit tersebut.
“Ibu saya sembuh setelah dirawat di RS Kantor Daeng Pasewang. Pelayanan perawat sangat baik dan profesional. Ucapan itu tidak berdasar,” ujar salah satu warga Desa Sapanang yang tak ingin disebut namanya.
Meskipun demikian, bagi para tenaga medis, luka akibat ucapan tersebut belum sepenuhnya sembuh. Mereka berharap agar semua pihak lebih menghargai perjuangan mereka dan bersama-sama memperbaiki sistem kesehatan di Jeneponto.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya berhati-hati dalam menyampaikan kritik, terutama ketika menyangkut layanan publik yang sensitif seperti kesehatan. Peran tenaga medis dalam masyarakat harus dihargai, dan setiap kritik harus disampaikan dengan bijak dan berbasis solusi yang konstruktif.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
