Janji Gak Ganggu Pancasila, Khilafatul Muslimin Diserang Warganet: Berantas! Janji Palsu!

Janji Gak Ganggu Pancasila, Khilafatul Muslimin Diserang Warganet: Berantas! Janji Palsu!

R
Mahipal
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Kelompok Pro Khilafah janji tidak akan ganggu pancasila, bahkan mereka mengklaim bahwa kelompok mereka tidak bermaksud mendirikan negara yang merusak NKRI.

Sebgaimana diwartakan bahwa publik sempat digegerkan dengan gerakan kampanye pro khilafah di berbagai daerah, kini mereka berani menampakkan diri.

Mulanya, Amir Khilafatul Muslimin DKI Jakarta Muhammad Abudan menyebut organisasinya tak bermaksud mendirikan negara khilafah. Menurutnya tuduhan yang diberikan terhadap organisasinya itu adalah fitnah.

“Siapa yang bilang ingin negakin negara khilafah? Itu bukan lagi hoaks itu fitnah. Tidak Ada bicara-bicara negara,” kata Abudan dikutip dari Kumparan, pada Rabu, 1 Juni 2022.

Dia menjelaskan sebenarnya konsep khilafah bukanlah sebagai bentuk suatu negara. Melainkan hanya wadah bagi umat Islam untuk bersatu.

Baca Juga

“Jadi untuk mewujudkan Islam rahmatan lil alamin itu dibutuhkan umat yang bersatu. Umat yang bersatu itu wadahnya apa? Wadahnya khilafah. Untuk apa? Untuk ibadah. Ibadah dalam rangka apa? Dalam rangka mewujudkan Islam rahmatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta,” terangnya.

Abudan juga menolak oraganisasinya disamakan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang memiliki ideologi khilafah. Menurutnya Khilafatul Muslimin hanya sekadar kelompok pengajian.

“Apakah khilafatul muslimin sama dengan HTI? Tidak. Kalau HTI itu ormas, mendaftar ke Kemenkumham, ada anggaran dasar, anggaran rumah tangga, kalau Khilafahtul Muslimin cuma kelompok pengajian, jadi bukan ormas,” ujar Abudan melanjutkan.

“Kami anggaran dasarnya adalah Al-Quran, anggaran rumah tangganya adalah Al-Hadist, hadist nabi,” tambah dia.

Selain itu, menurut Abudan, HTI berorientasi pada kekuasan, sedangkan kelompoknya tidak. Hal itu ditunjukkan dengan adanya pemimpin yang diberi gelar Amiril Mukminin atau disebut sebagai Khalifah. Dia bernama Ustaz Abdul Kadir Hasan Baraja yang berada di Lampung.

“Sedangkan HTI tidak punya khalifah, dia mengusung khilafah tapi tidak punya khalifah. Alasannya karena belum punya daerah kekuasaan, belum punya wilayah, belum punya teritorial, jadi begini jadi begitu, itu benar orientasinya dia kepada kekuasaan,” katanya.

Abudah juga menegaskan kehadiran organisasinya tidak untuk mengganggu Pancasila atau membuat keonaran di Indonesia.

“Sedangkan Khilafatul Muslimin enggak bicara itu (kekuasaan). Kita enggak haus kekuasaan, kita enggak ingin merebut kekuasaan, tidak ingin mengganggu negara Republik Indonesia, tidak ingin mengganggu Pancasila, tidak ingin membuat keonaran, tidak ingin membuat kegaduhan, tidak ikut demonstrasi apa pun,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid menyebut, Khilafatul Muslimin memiliki ideologi yang sangat berbahaya di Indonesia. Mereka bercita-cita mengusung negara khilafah.

“Aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI, JI, JAD maupun jaringan terorisme lainya,” kata Nur Wahid lewat keterangannya.

“Walaupun dalam pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya,” sambungnya.

Berita itu kemudian diwartakan oleh Kumparan, dan menuai banyak perhatian serta komentar warganet.

Janji Gak Ganggu Pancasila, Khilafatul Muslimin Diserang Warganet: Berantas! Janji Palsu!
Komentar netizen (Babe, Kumparan)

“Janji palsu itu, tdk mungkin, pasti tujuannya ganti Pancasila. Bagaimana mungkin dalam rumah tangga, ada 2 kepala keluarga, pasti saling kelahi dan tinggal tersisa 1 pemenang. Gol ini harus diberantas demi tegaknya PANCASILA dan NKRI,” tulis warganet dengan akun Hendra Karuniadi dalam kolom komentar.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.