NETWORK
Terkini.id, Jeneponto – Direktur Irigasi Dan Rawa, Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Dr. Ismail Widadi bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Ir. Djaya Sukarno, memantau daerah irigasi (D.I) Kelara Karalloe di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu, 20 September 2023.
Direktur Irigasi Dan Rawa, Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Dr. Ismail Widadi, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Ir. Djaya Sukarno bersama rombongan di sambut oleh Wakil Ketua DP
D.I Kelara-Karalloe Kabupaten Jeneponto di rehabilitasi oleh Kementerian PUPR melalui BBWS Pompengan Jeneberang akibat Kejadian Bencana alam Tanah Longsor pada tgl 30 Juni 2021 dengan ketinggian 30 meter yang menyebabkan terputusnya saluran induk D.I. Kelara Karalloe dan jalan inspeksi, yang berdampak putusnya pasokan air irigasi seluas 7004 Ha dari Bendung Kelara dan Bendung Karalloe.
Direktur Irigasi Dan Rawa, Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Dr. Ismail Widadi kepada terkini.id mengatakan, akibat dari kejadian tersebut petani tidak mendapatkan pasokan air pada akhir MT II 2021 dan tidak dapat melakukan penanaman di MT I 2022 sampai sekarang dan melihat Kondisi saluran irigasi sebelum terjadi bencana alam mengalami banyak kehilangan air di ruas I dan Ruas II pada saluran induk DI Kelara Karalloe dan hanya mampu mengairi persawahan sekitar kurang lebih 4000 Ha.
“Dengan kondisi saluran di lapangan diperlukan rehabilitasi saluran induk D.I Kelara Karalloe ruas I dan ruas II untuk memaksimalkan layanan air irigasi seluas 7004 Ha, maka di tahun anggaran 2023 di lakukan rehabilitasi dengan anggaran senilai Rp. 7.100.000.000.
Pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi DI Kelara Karalloe tahun anggaran 2023, kata Ismail Widadi, dilakukan secara kontraktual dengan jangka waktu pelaksanaan 240 hari kalender, mulai tanggal 1 februari 2023 sampai dengan 30 september 2023.
“Setelah dilakukan Rehabilitasi saluran induk Kelara Karalloe pada ruas I dan ruas II, dapat mengalirkan debit air kurang lebih 7 m3. Dengan Luas area layanan yang dapat diairi setelah di lakukan rehabilitasi yaitu seluas 7004 Ha.pada masa tanam I (Oktober-Maret),” jelas Ismail Widadi.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan Rehabilitasi D.I Kelara-Karalloe Kabupaten Jeneponto ini, besar harapan terjadinya peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Jeneponto.
“Kami datang untuk memantau hasil dari pelaksanaan rehabilitasi D.I Kelara-Karalloe, Alhamdulillah setelah kita lihat semua sudah rampung dan kita berterima kasih kepada Allah SWT atas nikmatnya yakni air yang insya Allah akan mewujudkan kesejahteraan rakyat Jeneponto,” ujarnya.
Ismail Widadi berharap agar semua pihak dapat menjaga dan memelihara D.I Kelara-Karalloe sehingga air dapat mengalir dengan lancar.