Terkini.id, Sidrap – Puluhan jemaah umrah asal Kabupaten Sidrap yang menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan) Corona dan dikarantina di sebuah Rusunawa, melakukan protes.
Sebelumnya, mereka yang berjumlah 76 orang harus dikarantina lantaran dua orang yang ikut bersama rombongan jemaah umrah tersebut positif Corona Covid-19.
Selama proses karantina sejak 22 Februari lalu, ada 29 orang di antaranya dipindahkan ke Rumah Sakit Arifin Nu’mang lantaran mengalami gejala sakit dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona.
Baru-baru ini, beredar sebuah video di Facebook yang menunjukkan para jemaah umrah dikarantina tersebut mengamuk dan memberontak.
Dalam video pertama, terlihta seorang pria tampak menghambur-hamburkan tempat sampah. Lalu dengan berbahasa Bugis, dia terus berteriak: “Assumanengko bali. De’ tomalasa. De’ tomalasa. (Keluar semua, keluar semua. Kami tidak sakit. Kami tidak sakit,” teriak pria bersarung tersebut.
Beberapa pria yang mengenakan masker kemudian berdiri di depan pintu. “Tidak ada orang yang sakit di sini pak,” ujar salah seorang yang diduga perawat.
Tak lama, seorang pria berkemeja putih masuk. Dia mencoba menenangkan orang-orang yang mengamuk.
https://www.facebook.com/resal.resaldi.1/posts/693976724683086
Di video kedua, tampak PDP Covid-19 curhat di depan Bupati Sidrap HM Dollah Mando yang datang dengan mengenakan kemeja batik.
“Toko tertutup, lumpuh perekonomian, anak-anak di rumah tidak makan, sementara 14 hari kami harus di sini. Nanti bukan corona yang bunuh kami pak, tapi stres,” ketus seorang ibu berkerudung abu-abu di depan Bupati.
Akhirnya Dipulangkan
Setelah melakukan protes, mereka pun akhirnya dipulangkan oleh pemerintah Sidrap.
Ishak Kenre, Jubir Penanganan COVID-19 Sidrap kepada wartawan menyampaikan, para ODP di Rusunawa Sidrap telah dipulangkan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
