Terkini.id – Rusia belum lama ini telah menguji coba menembakkan senjata anti satelit ke antariksa, yang bisa menghancurkan satelit dan menimbulkan banyak serpihan yang dinilai berbahaya. Atas tindakan itu, kecaman mulai berdatangan seperti dari Korea Selatan, Jepang dan Australia.
Meski senjata Rusia itu menyasar satelit lama milik Rusia sendiri, namun tetap saja muncul kecemasan. Dimana, mehancuran satelit tersebut berujung pada banyaknya serpihan di antariksa yang dikhawatirkan akan membahayakan satelit yang beroperasi.
“Kami cemas terhadap tes senjata anti satelit yang berlangsung pada 15 November dan khususnya pada banyaknya serpihan di antariksa sebagai hasilnya. Semua negara harus bertanggungjawab untuk memastikan penggunaan yang damai dan berkelanjutan di antariksa dan bekerja sama untuk kemajuan yang berkaitan dengan aturan internasional,” sebut Kemenlu Korea Selatan yang dikutip detikINET dari Space News mengutip dari detikcom, Senin, 22 November 2021.
Melansir detikcom, Kemenlu Jepang menyebut tes senjata anti satelit itu sebagai tidak bertanggung jawab. “Pemerintah Jepang mengekspresikan kekhawatiran terhadap tes ini dan meminta Pemerintah Rusia tidak lagi menyelenggarakan uji coba semacam ini di masa depan,” kata mereka.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, menyebut uji coba itu adalah aksi berbahaya yang menunjukkan bahwa ancaman terhadap sistem di antariksa adalah nyata dan juga serius.
- Eks Real Madrid dan MU Terkesan Dengan Pemain Asal Jepang di Liga Inggris
- Kedatangan Pemain Asal Jepang ke Liga Inggris Buat Fabrizio Romano Tercengang
- Go Public, Polbangtan Kementan Magangkan Mahasiswanya di Jepang
- Dominik Livakovic Jadi Pahlawan Kroasia Usai Tepis 3 Tendangan Penalti Jepang!
- Tampil Sangat Baik, Inilah 3 Tim Asia yang Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022
“Dunia semakin bergantung pada antariksa untuk keamanan, keselamatan publik, komunikasi dan perdagangan. Tes oleh Rusia ini dikombinasi dengan tes senjata lainnya yang dilakukan belakangan, membuat kejujuran Rusia dalam mempromosikan keamanan di antariksa dipertanyakan,” cetusnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat sudah bersuara keras, diikuti oleh Inggris sebagai sekutunya. Menurut Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, tindakan Rusia tersebut mengabaikan keamanan dan keselamatan di antariksa.
“Uji coba senjata anti satelit yang menghancurkan oleh Rusia ini menunjukkan mereka tidak menghormati keamanan, keselamatan dan keberlanjutan di luar angkasa,” sebut Wallace
Pihak Rusia kemudian angkat bicara dan mengakui uji coba itu, namun mereka membantah telah menimbulkan masalah di luar angkasa.
Pangkal permasalahan adalah kehancuran satelit oleh rudal Rusia berujung pada banyaknya serpihan di antariksa yang dikhawatirkan akan membahayakan satelit yang beroperasi pada saat ini maupun dalam jangka panjang. Bahkan uji coba ini memaksa para astronaut di International Space Station (ISS) berlindung di shelter.