Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menanggapi peristiwa penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak mati aparat kepolisian.
Rocky Gerung menilai Jokowi tidak paham bahwa peristiwa penembakan terhadap laskar FPI itu bisa membelah bangsa dan negara.
“Kemampuan presiden untuk menghayati satu peristiwa itu kurang sekali. Ini deskripsi saya. Presiden tidak paham bahwa ini adalah peristiwa yang bisa membelah bangsa,” ujar Rocky Gerung.
Hal itu disampaikan Rocky lewat videonya yang tayang di kanal Youtube Rocky Gerung Official pada Senin 14 Desember 2020.
Dalam video tersebut, Rocky juga menganggap bahwa video yang memperlihatkan Jokowi menanggapi peristiwa itu sudah direkayasa.
- Pemkot Makassar Terima Penghargaan Kemenimipas, Tegaskan Komitmen Makassar dalam Pembinaan Warga Binaan
- DPD PSI Wajo Serahkan Bantuan ke Korban Kebakaraan di Kota Sengkang
- Jubir JK Sebut GMTD Hanya Jualan Rumah dan Tanah Kavling, Pemda Tak Dapat Manfaat
- STIK Makassar Gelar Wisuda XXXII Sarjana, Profesi dan Diploma Tahun Akademik 2025
- Antisipasi Bencana Banjir, Kalla Rescue Tingkatkan Kemampuan Teknis Penyelamatan di Air
Rocky meyakini pengambilan gambar video itu sudah diulang-ulang sehingga mendapatkan hasil dramatisasi yang bagus.
Menurutnya, dramatisasi itu dilakukan presiden untuk memperlihatkan seolah-olah Jokowi serius menanggapi peristiwa tersebut. Ia pun memakai istilah pathological liar terkait hal itu.
“Saya pakai istilah pathological liar, ini istilah yang menerangkan orang yang ingin berbohong dan mempunyai kebiasaan itu. Tapi ada satu momentum bohong itu terpaksa direkayasa sedemikian rupa. Supaya terlihat estetik,” ujar Rocky.
Kendati demikian, namun dirinya tidak mengatakan bahwa Jokowi telah berbohong, melainkan memakai adegan pathological liar tersebut agar Jokowi terlihat berwibawa di mata masyarakat.
“Saya tidak bilang Presiden bohong. Jadi sebetulnya kalau kata bahasa tubuh terlihat bahwa dia Presiden Jokowi ingin memperlihatkan dia berwibawa, tapi tidak terlihat logis antara yang diucapkan dengan bahasa tubuhnya,” tutur Rocky.
“Saya tidak masuk ke masalahnya, tetapi hanya bahas tubuh beliau,” sambungnya.
Oleh karenanya, Rocky Gerung sebagai masyarakat mendapat kesan bahwa Jokowi menganggap remeh kasus tewasnya laskar FPI tersebut.
“Kalau saya publik, saya dapat kesan bahwa presiden anggap ‘ah gak penting banget sih ya udahlah gua tanggapin biasa ajalah’,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
