Terkini.id, Jakarta – Wakil Presiden RI ke-10, Jusuf Kalla atau JK menilai ekonomi umat Islam di Indonesia saat ini pincang. Ia pun mencontohkan, dari 10 orang kaya hanya satu yang agama muslim.
Pernyataan Jusuf Kalla yang mengaitkan agama dengan kekayaan tersebut ia sampaikan dalam acara silaturahmi yang digelar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) baru-baru ini.
“Dari sisi ekonomi apabila ada 10 orang kaya, maka paling tinggi 1 orang muslim. Tapi apabila 100 orang miskin, setidaknya 90 umat yang miskin. Jadi pincang keadaan ekonomi kita,” ujar Jusuf Kalla, Senin 14 Juni 2021 seperti dikutip dari Cnnindonesia.com.
Lantaran hal itu, ia menyerukan kepada umat muslim untuk hijrah. Namun, kata JK, bukan hijrah dalam definisi saling membunuh dan menebar konflik melainkan hijrah untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
Pasalnya, menurut JK, dengan cara itulah ekonomi Indonesia bisa membaik, yang akan setali dengan peningkatan ekonomi umat Islam.
- Jusuf Kalla Lakukan Peletakan Batu Pertama Gedung RS Islam Faisal Makassar
- Mantan Wapres Jusuf Kalla Ajak Semua Pihak Menahan Diri dan Menjaga Situasi Bangsa!
- Cerita JK Perusahaannya Cuma Mau Terima 20 Insinyur Tapi yang Daftar 23 Ribu Orang
- Baru Diungkap JK, Alwi Hamu Sering Jadi Negosiator Rahasia Pemerintah dan Sering Diutus ke Luar Negeri
- Jusuf Kalla Minta Appi-Aliyah Kampanye 'Sipakatau Sipalaebbi'
“Bagaimana kita mengangkat diri kita sendiri memberikan semangat agar ekonomi kita. Karena kalau ekonomi nasional sejahtera tentu 99 persen, umat juga sejahtera,” jelasnya.
Menurut Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini, Indonesia seharusnya tak kekurangan infrastruktur untuk memajukan tingkat ekonomi. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki setidaknya 4.000 perguruan tinggi yang menjadi syarat perbaikan ekonomi.
Selain itu, Jusuf Kalla juga mengingatkan infrastruktur pendidikan terus membaik dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, menurutnya, yang perlu dimiliki masyarakat saat ini adalah semangat.
“Kalau dulu di masa mahasiswa bisa berjuang dengan semangat yang tinggi, aktivis yang tinggi, sekarang di bidang profesional, ekonomi, tentu juga semangat,” tuturnya.
Sontak pernyataan Jusuf Kalla tersebut menuai respons dari sejumlah pihak, salah satunya Mantan Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Lewat cuitannya di Twitter, Selasa 15 Juni 2021, Ferdinand menilai pernyataan JK yang mengaitkan antara orang kaya dengan agama tersebut tidak tepat.
Menurutnya, orang menjadi kaya bukan karena agamanya melainkan lantaran telah bekerja keras dan ulet dalam pekerjaannya.
“Menjadi kaya itu bukan karena agamanya, tapi karena kerja keras, ulet dan niatnya. Kalau pemalas, apapun agamanya pasti miskin. Jadi komentar pak JK yang menghubungkan agama dengan kemiskinan atau kekayaan ini tidak tepat,” kata Ferdinand.
Maka dari itu, Ferdinand menilai pernyataan Jusuf Kalla yang mengaitkan agama dengan kekayaan tersebut cenderung bernada provokatif.
“Cenderung provokatif untuk saling membenci,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
