Terkini.id, Jakarta – Jusuf Kalla (JK) yang merupakan mantan Wakil Presiden RI, mengkritisi pengelolaan nikel di Indonesia yang mayoritas dilakukan oleh China.
Menurut tokoh yang pernah menjadi Ketua Umum HMI Cabang Makassar tersebut, Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam, termasuk Nikel.
Sampai sejauh ini, Indonesia sudah memiliki smelter untuk mengolah nikel, namun untuk pekerjanya, mayortitas masih dari China.
“Ini daerah kaya nikel, tapi yang kerja semua China dari daratan sampai tukang las,” ujar Jusuf Kalla dalam peringatan HUT 70 Tahun Kalla Group, di Grand Ballroom Kempinski Jakarta, Jumat 28 Oktober 2022.
Jusuf Kalla membeberkan bahwa Kalla Group saat ini tengah membangun smelter nikel sendiri.
- CEK FAKTA: Istana Ingin Habisi Jusuf Kalla, Ganjar Ketahuan Main Kotor
- Minta Jokowi Contohi SBY, Jusuf Kalla: Jangan Terlalu Terlibat Politik
- Solihin Jusuf Kalla: Selama Pandemi, Performa KALLA Loncat Signifikan
- Respons Jusuf Kalla Soal Ganjar Pranowo Resmi Jadi Capres PDIP 2024
- Jusuf Kalla Kritik Kebijakan Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa smelter tersebut nantinya akan dikelola langsung oleh anak negeri dan pekerjanya adalah warga sekitar.
Jusuf Kalla optimis, pembangunan smelter itu bisa rampung tahun depan.
“Kita bikin smelter, kita belajar sendiri, InsyaAllah tahun depan smelter pertama milik nasional akan beroperasi,” kata JK.
“Semua dilakukan tapi tidak dengan otak dari luar. (Namun dengan) Kemampuan diri sendiri,” lanjutnya.
JK pun melanjutkan, smelter yang dibangun itu pun nantinya akan mengandalkan tenaga air alih-alih batu bara, smelter buatan Indonesia harus bersumber dari energi bersih.
“Dari sumber bersih, pakai hidro tadi. Karena Eropa tak mau beli kalau kotor energinya,” terang dia.