Terkini.id, Jakarta – Di tengah-tengah ricuh yang melanda Kazakhstan, sang presiden, Kassym Jomart Tokayev memberikan perintah tembak di tempat terhadap orang-orang yang disebutnya sebagai ‘penjahat’ dan ‘teroris’. Tokayev juga memperingatkan bahwa mereka yang enggan menyerahkan diri akan ‘dihancurkan’.
Hal ini disampaikan Tokayev dalam pidato terbarunya pada hari ini Jumat, 7 Januari 2022 yang mana juga bertepatan dengan seminggu usai unjuk rasa protes kenaikan harga LPG yang memicu gelombang kerusuhan di berbagai wilayah Kazakhstan sebagaimana dilansir detik.com dari Reuters.
Dalam pidatonya Tokayev juga berkata bahwa dirinya telah memerintahkan badan-badan penegak hukum dan tentara Kazakhstan untuk ‘menembak mati tanpa peringatan’.
“Para militan belum meletakkan senjata mereka, mereka terus melakukan kejahatan atau sedang mempersiapkannya. Pertempuran melawan mereka harus dilakukan sampai akhir. Siapa saja yang tidak menyerah akan dihancurkan,” tegas Tokayev dalam pidato yang disiarkan televisi nasional.
Di sisi lain, Tokayev menolak seruan untuk menggelar dialog dengan para demonstran yang terus menggelar unjuk rasa. Dia justru menyebut para demonstran sebagai ‘penjahat’ dan ‘pembunuh’.
“Sungguh bodoh. Pembicaraan macam apa yang bisa kita lakukan dengan para penjahat dan pembunuh?,” ucapnya.
“Kita harus berhadapan dengan bandit-bandit bersenjata dan penuh persiapan, baik lokal maupun asing. Lebih tepatnya, dengan para teroris. Jadi kita harus menghancurkan mereka, ini akan segera selesai,” lanjut Tokayev.
Tak hanya itu, Tokayev berterima kasih kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, serta pemimpin China, Uzbekistan dan Turki atas bantuan mereka.
Dia menyebut pasukan perdamaian yang dikirimkan dari Rusia dan negara tetangga lainnya telah tiba atas permintaan Kazakhstan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.