Leon menjelaskan, workshop dirancang untuk memberikan gambaran strategis yang komprehensif kepada para Kepala Sekolah, yang berfokus pada tiga pilar utama transformasi.
Pertama, peluang pasar global. Melalui workshop, para Kepala Sekolah diharapkan mendapatkan pemahaman bahwa terbuka peluang besar bagi lulusan SMK untuk mengisi tingginya permintaan Pekerja Migran Indonesia terampil (Specified Skilled Worker/SSW) di pasar global, terutama Jepang.
“Tujuan kami jelas, memastikan lulusan SMK dapat menjadi kontributor utama dalam pencapaian target nasional 1 juta PMI terampil,” kata Leon.
Kedua, kualitas & standarisasi supply. Dia menegaskan bahwa kualitas kompetensi lulusan, harus memenuhi standar global yang diharapkan oleh sisi demand (Jepang/SSW).
“Kami berupaya meningkatkan pemahaman Kepala Sekolah terkait standar dan kompetensi global. Kepala sekolah didorong merumuskan langkah prioritas revitalisasi kurikulum, yang mencakup pelatihan teknis berbasis industri, penguatan bahasa asing, sertifikasi internasional, dan pembekalan soft-skill,” ungkap Leon.
- Pangdam XIV Hasanuddin Kunjungi Proyek Strategis Nasional PT Vale di Pomalaa, Perkuat Sinergi
- Pemprov Sulsel Terjunkan 40 Personel Bantu Daerah Terdampak Bencana di Aceh dan Sumatera
- PKB Makassar Bagikan Paket Sembako ke Warga
- Pemilihan Ketua RT, Wakil Wali Kota Makassar Mencoblos di TPS 01 Mangkura
- Gelar Pelatihan Difablepreneur, SPJM Dukung Kemandirian Disabilitas
Terakhir, pelindungan dan keamanan. Aspek pelindungan, menurut Leon, adalah prioritas mutlak. Leon menekankan bahwa negara menjamin proses penempatan harus aman, legal, dan bermartabat.
“Workshop ini memberikan pemahaman yang komprehensif untuk mencegah siswa menjadi korban penempatan non-prosedural, penipuan online, dan risiko TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang).”
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
