Terkini.id, Jakarta – Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu mengeluarkan kritikannya terkait subsidi mobil listrik yang belakangan ramai diperbicangkan.
Melalui narasi kritikannya, pria yang akrab disapa Said Didu itu pun memberikan beberapa contoh alur merampok rakyat melalui kebijakan yang diambil pemerintah.
Hal ini dilakukan Said Didu karena subsidi terhadap penggunaan mobil listrik bagi ASN dinilai berlebihan dan merugikan rakyat kecil yang turut membayar pajak.
Said Didu juga turut mempertanyakan keadilan untuk rakyat karena nantinya sumber dana yang akan digunakan untuk membeli mobil listrik melalui dana APBN.
Menurutnya hal ini tidak adil karena pada kenyataannya subsidi pupuk untuk rakyat dikurangi dan pemerintah menganggarkan subsidi untuk mobil listrik dengan dana APBN.
“Apakah masih ada rasa keadilan di hati kalian? 1) Subsidi mobil listrik Rp 80 juta per unit dibayar dari uang rakyat di APBN. 2) Menkeu anggarkan pembelian mobil listrik lewat APBN. 3) ketua asosiasi mobil listrik adalah kepala KSP sementara subsidi pupuk untuk rakyat dikurangi”, kata Said Didu seperti dikutip dari cuitannya di media sosial Twitter, Minggu 14 Mei 2023.

Kritikan Said Didu tak hanya berhenti pada subsidi mobil listrik, dia juga melalui cuitannya yang lain memberikan beberapa poin alur merampok rakyat.
“Contoh alur merampok uang rakyat lewat kebijkan untuk kenikmatan penguasa. 1) Kuasai produsen atau supplier. 2) Buat kebijakan untuk subsidi dan/atau intensif lain. 3) usulkan agar pemerintah dan/atau BUMN untuk tidak membeli. Cara ini sudah terjadi untuk supply PCR dan mobil listrik”, tulis Said Didu.

Sorotan pembelian mobil listrik untuk ASN sebelumnya juga sudah dikritik oleh Anies Baswedan. Anies menilai subsidi yang diberikan pemerintah untuk mobil listrik bukanlah jalan atau solusi untuk mengatasi masalah lingkungan.
Bakal Capres ini menilai jika hal pertama yang semestinya dilakukan pemerintah adalah melakukan pembenahan terhadap sektor transportasi umum karena menurutnya jejak karbon yang ditinggalkan seorang pengendara mobil listrik lebih tinggi jika dibandingkan dengan kendaraan umum mesin konvensional.
Usai dikritik Anies soal subsidi kendaraan listrik, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sontak memberikan tanggapannya terkait kritik Anies.
Luhut mengatakan jika sebelumnya telah melakukan serangkaian riset untuk subsidi mobil listrik ini. Hal yang memicu Indonesia gencar terhadap mobil listrik karena menurut Luhut diberbagai belahan dunia telah melakukan hal ini dan Indonesia tidak bisa semena-mena melawan arus.
“Mengenai mobil listrik sudah ada study komprehensif. Saya kira seluruh dunia bukan hanya kita. jadi jangan kita lawan arus dunia juga. Siapa yang berkomentar saya tidak tahu, suruh dia datang ke saya biar saya jelaskan bahwa itu tidak benar omongannya”, ujar Luhut.