Terkini.id – Bernardo Tavares selalu tahu betul risiko melatih klub sepak bola Indonesia.
Namun, setelah tiga setengah tahun bersama PSM Makassar, ia akhirnya menyerah pada situasi yang disebutnya tak lagi bisa dipertahankan yakni keterlambatan gaji.
“Terima kasih Indonesia. Terima kasih Sulawesi, Makassar,” tulis Tavares di akun resminya.
“Terima kasih PSM Makassar.”
Pesan itu, yang ia sebut disampaikan dengan penuh kesedihan, berlanjut dengan pengakuan soal kondisi yang dialaminya sejak 2022.
- Mahasiswa ITH Hadirkan ISARA, Suara Baru bagi Teman Tunarungu Wicara
- Guru Besar Unhas Nilai MYP 3,7 Layak Percontohan Karena Utuh dan Berkelanjutan
- Pemprov Sulsel dan Bank Sulselbar Jadi Co-Host Pelaksanaan Akad Massal Debitur KUR
- Asmo Sulsel Edukasi Siswa SMA Batara Gowa Cegah Kecelakaan Lalu Lintas
- Dorong Kesadaran Adminduk Masyarakat, Pemkab Jeneponto Gelar Sosialisasi KISAK
“Alasannya adalah kurangnya pembayaran gaji,” kata Tavares.
“Situasi ini sudah tidak berkelanjutan.”
Tiga Tahun yang Menyisakan Luka
Tavares datang ke Makassar dengan reputasi sebagai pelatih berpengalaman di Asia dan Eropa. Ia membentuk PSM menjadi tim juara, termasuk menorehkan gelar Liga 1 musim 2022/2023.
Namun, di balik kemenangan itu, ada cerita lain yang jarang tersorot. Gaji yang terlambat berbulan-bulan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.