Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial Mazdjo Pray menyebutkan bahwa duet Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang bukan sebuah solusi yang tepat untuk bangsa.
Mazdjo Pray menuturkan dalam channel YouTube 2045 TV bahwa ambisi Surya Paloh yang menduetkan dua kepala daerah tersebut dengan jargon duet pemersatu bangsa tersebut dinilai cukup aneh.
“Heran dengan Nasdem, apa tak ada tim ahli membedakan dan peta antara Anies dan Ganjar. Apa tidak ada kader partai yang membisiki Surya Paloh untuk memetakan Ganjar Anies,” ujarnya dalam channel YouTube 2045 TV yang dikutip Rabu 29 Juni 2022.
Mazdjo Pray melanjutkan bahwa duet pemersatu bangsa tersebut merupakan sebuah branding yang cukup menyeramkan demi menyatukan dua kubu yang bertolak belakang.
“Dengan branding yang seram duet pemersatu bangsa. Itu secara tidak langsung seolah Surya Paloh ingin menyatukan yang bermusuhan,” lanjutnya.
Dirinya menilai bahwa duet pasangan pemersatu bangsa yang diinisiasi oleh Surya Paloh ini bisa saja merusak ideologi bangsa.
“Yang tadinya pancasilais, mendadak khilfais. Saya menduga om Surya Paloh ingin menyederhanakan masalah besar di negara ini. Yaitu masuknya ideolog sistem khilafah, radikalisme, wahabisme, jadi sesuatu yang dimaafkan. Bahkan dicampur dengan nasionalisme,” ujarnya.
Mazdjo Pray pun ikut menyinggung perihal permasalahan radikalisme yang masih sering terjadi di negara ini.
“Dan semua itu mau dikemas dengan mudah, digampangin, dikemas dalam branding duet pemersatu bangsa,” ujar Mazdjo Pray.
Mazjdo menambahkan bahwa radikalisme dan pelaku politik identitas adalah dua hal yang tidak bisa disatukan karena menurutnya itu adalah sebuah kejahatan politik.
“Pak Paloh, radikalis dan pelaku politik identitas, bukan diajak jalan bareng pak..Tapi di buang jauh-jauh. Karena itu kejahatan politik,” tandas Mazdjo Pray lagi.
Mazdjo Pray pun menilai Surya Paloh harus mempertimbangkan keputusannya lagi untuk mendukung Anies Baswedan. Menurutnya Gubernur DKI Jakarta ini memiliki rekam jajak yang cukup buruk.
“Tapi kalau sampe pelaku politik identitas, lantas berjaya dan menjadi presiden, dengan sama seperti strategi pilgub dulu maka bapak gak akan kuat menanggung derita akibat kecorobohan bapak mendorong figur yang salah,” ucapnya.
“Bapak politik identitas kok didukung surya paloh,” pungkas Mazdjo Pray.