Terkini.id, Jakarta – Menurut pemberitaan media asing Reuters, Sergey Lavrov selaku Menteri Luar Negeri Rusia walk out dari pertemuan G20 di Bali,
Dilansir dari reuters, dalam pertemuan G20 di Bali tersebut, Sergey Lavrov terus diserang habis-habisan oleh Negara Barat.
Acara pertemuan seluruh Menteri Luar Negeri dunia di G20 Bali ini membahas soal perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan krisis gandum.
Diketahui bahwa hingga saat ini Rusia masih memblokade Ukraina sehingga akses gandum dunia tertahan.
G20 merupakan pertemuan pertama Sergey Lavrov bersama dengan perwakilan dari Negara Barat lainnya.
Pembahasan utama dalam pertemuan Menteri Luar Negeri G20 ini adalah perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan terjadinya krisis pangan.
Namun demikian pertemuan tersebut berakhir tanpa adanya kesepakatan yang dicapai.
Sebagai informasi, ketika Menteri Luar Negeri Rusia baru saja mendarat di Indonesia, seseorang yang tidak diketahui identitasnya meneriakkan kalimat yang berbunyi Mengapa anda tidak menghentikan perang dan Kapan anda akan menghentikan perang.
Pada sesi pertama pertemuan G20, Sergey Lavrov juga mengeluhkan sikap Negara Barat yang dianggap telah menyimpang dari topik diskusi utama.
“Agresor, penjajah, kami mendengar banyak hal hari ini,” ujar Sergey Lavrov kepada wartawan, dikutip dari detikcom, Sabtu 9 Juli 2022.
Merasa sudah tidak tahan akan serangan dari Negara Barat, pada sesi kedua Sergey Lavrov hanya membacakan pernyataan dan langsung pergi meninggalkan ruangan.
Melihat sikap Sergey Lavrov, Josep Borell selaku Kepala Kebijakan Luar Negeri Eropa menilai apa yang dilakukan Menteri Luar Negeri Rusia ini merupakan tindakan yang tidak terhormat.
Selama ini pemerintah Rusia menyebut apa yang dilakukan di Ukraina tersebut adalah operasi militer khusus.
Sedangkan Ukraina dan Negara Barat memandang bahwa Rusia telah perampasan tanah bergaya kekaisaran tanpa pembenaran atas invasinya.