Mitra Terkini
Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik RG alias Rocky Gerung buka suara terkait adanya pelarangan Merah Putih dikibarkan di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Seperti diketahui, pada Selasa kemarin, 17 Agustus 2021, jagat media sosial dihebohkan dengan keberadaan video sejumlah aparat kepolisian yang melarang ormas untuk mengibarkan bendera Indonesia di PIK.
Nah, Rocky lantas menyoroti hal tersebut dan berpendapat bahwasanya pelarangan itu memiliki korelasi yang kuat dengan tragedi di tahun 1998.
“Sepertinya ada trauma dengan tragedi tahun 98, itu menandakan masih ada ketegangan sosial,” ujar Rocky melalui kanal YouTube pribadinya, seperti dikutip terkini.id via Galamedia pada Rabu, 18 Agustus 2021.
“Akibatnya, sejumlah aparat melarang pemasangan bendera Indonesia di PIK.”
- Hah? Istana Panik? Negara Diduga Tak Punya Uang untuk IKN Baru, RG: Apalagi Habis Ditegur IMF
- Timnas Kalah, RG Sindir Jokowi: Begini Akibatnya Presiden Hanya Ingin Bangun Infrastruktur, Tak Bangun Nutrisi!
- Bicara Soal Cara PSI Habisi Anies yang Diibaratkan Naik Kuda, RG: Ya Jangan Nunggangi Cebong
- Sumur Resapan Anies Makan 'Korban', RG Sindir Mobil Esemka: Mestinya Pake Itu, Dia kan Ngambang, Gak Bakal Kejeblos
- Bamsoet Kecelakaan, RG Sebut Publik Lebih Pilih Sosoknya yang 'Hilang' Ketimbang Fadli Zon: Sering Muji Presiden, Harusnya Mengkritisi
Selain itu, Rocky juga menyampaikan bahwa fenomena larangan pengibaran bendera Indonesia tersebut sebagai bukti jikalau Presiden Joko Widodo alias Jokowi masih menghidupkan isu SARA.
Oleh karena itu, ia kemudian membandingkan pemerintahan Presiden Jokowi dengan pemerintahan SBY alias Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurutnya, fenomena larangan pengibaran bendera Indonesia tersebut belum pernah terjadi di era pemerintahan SBY.
“Bukti Jokowi masih hidupkan isu SARA, zaman SBY enggak ada tuh.”
Rocky pun menilai bahwa negara terkesan seperti ingin memanjakan masyarakat China, tetapi hanya sebagian kecil yang ekslusif.
“Negara terkesan terlalu memanjakan sebagian kecil masyarakat China,” tuturnya.
“Tidak semua masyarakat China memiliki kehidupan yang eksklusif, yang eksklusif yang dimanjakan negara.”
Menurut Rocky, hal tersebut telah menunjukkan sikap kurang ajar negara kepada masyarakat etnis Tionghoa.
“Negara ini kurang ajar! Sambil memelihara ketegangan, dia memeras etnis China yang eksklusif,” pungkas Rocky Gerung.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.