Terkini.id – Sebagian orang kadang memiliki kebiasaan online yang tidak peduli dengan bahaya yang mengancam secara tibah-tiba. Sebab itu, Google membuat survei kebiasaan online pengguna internet.
Survei tersebut dilakukan atas permintaan Google oleh agensi riset pasar YouGov Dari survei yang melibatkan lebih dari 13.000 responden di 11 pasar Asia itu, sebanyak 92 persen pengguna internet masih melakukan kebiasaan online yang kurang aman.
Diketahui pula bahwa survei ini bertujuan untuk untuk mempelajari kebiasaan digital yang kurang aman dan membantu meningkatkan perhatian pengguna internet untuk lebih berhati-hati, terutama menjelang hari belanja tahunan 11.11.
Menurut Google Hal aktivitas berbelanja online dapat meningkat hingga 20 persen, sehingga lebih banyak orang rentan terkena penipuan.
Selain itu, Menurut hasil survei Google, setidaknya terdapat tiga kebiasaan online yang kurang aman namun masih banyak dilakukan oleh pengguna internet. Dilansir dari Kompascom. Minggu, 7 November 2021.
-
Menggunakan kata sandi yang sama di banyak layanan
- Beri ribuan Beasiswa, cara Telkom dan Google Wujudkan Percepatan Transformasi Digital Indonesia
- Google Doodle Hari Ini Kenang Penyair Legendaris Indonesia, Sapardi Djoko Damono
- Google vs ChatGPT: Pertarungan Mesin Pencari Masa Depan
- Google Jadi Layanan Internet Terpopuler 2022!
- Kalahkan TikTok dan FB, Ini Dia Layanan Internet Terpopuler 2022 Versi Cloudflare
Kebiasaan buruk pertama yang masih banyak dilakukan oleh pengguna internet adalah menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak layanan. Penelitian Google mendapati sebanyak 79 persen responden di Indonesia menggunakan sandi yang sama untuk beberapa situs, dengan dua dari lima orang mengaku melakukannya untuk hingga 10 situs berbeda.
Di antaranya, 40 persen responden mengatakan bertindak demikian karena khawatir tidak bisa mengingat sandi, sementara 30 persen di antaranya beralasan demi kemudahan. Membuat sandi yang mudah ditebak.
-
Kata Sandi yang mudah ditebak
Masih berhubungan dengan kata sandi, kebiasaan online yang kurang aman berikutnya adalah menggunakan kata sandi yang mudah ditebak. Misalnya, menggunakan tanggal penting seperti tanggal lahir diri sendiri dan keluarga, nama pasangan, hingga kode pos, sebagai kata sandi.
Hampir 1 dari 4 orang responden mengaku menyimpan sandi tersebut dalam aplikasi ‘catatan’ di ponsel. Padahal, umumnya aplikasi tidak dienkripsi secara default.
Menggunakan sandi yang sama untuk berbagai layanan ditambah kombinasi sandi yang gampang diretas membuat pengguna internet dua kali lebih mungkin menjadi korban pencurian data keuangan online.
-
Membagikan sandi ke orang lain
Kebiasaan kurang aman yang juga masih kerap dilakukan pengguna internet adalah membagikan sandi kepada teman atau keluarga.
Penelitian juga menemukan bahwa tiga dari lima responden membagikan sandi kepada teman atau keluarga, khususnya untuk akun platform streaming, layanan pesan-antar makanan, dan situs e-commerce.
Tak hanya itu, 74 persen responden yang menyimpan informasi keuangan secara online juga membagikan sandi kepada teman dan keluarga. Padahal, kebiasaan buruk ini dapat meningkatkan risiko pengguna mengalami pelanggaran data pribadi.
Dari hasil penelitian di atas, tidak menutup kemungkinan maraknya kasus pencurian data pribadi di Indonesia disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang kurang aman tersebut.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
