Terkini.id, Jakarta – Sejumlah pengelola transportasi gencar mendisiplinkan para penumpang untuk menaati protokol kesehatan di tengah masa pandemi covid-19.
Salah satu perusahaan transportasi, PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) memberlakukan sosial distancing untuk para penumpang juga karyawan mulai dari masuk stasiun hingga berada di atas KRL.
Akan tetapi, aturan itu membuat terjadinya pemandangan atrean panjang mulai dari masuk stasiun hingga masuk KRL.
VP Corporate PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba mengungkapkan, kini pihaknya menurunkan anggota Brimob serta petugas KCI juga diturunkan untuk melakukan pengawasan dan edukasi.
Mulai dari masuk ke peron hingga masuk ke dalam KRL, penumpang harus dibatasi.
- Pengelola Zakat Semen Tonasa Raih Penghargaan UPZ Award 2025
- Anggota DPRD Pangkep Silaturahmi ke PT Semen Tonasa, Perkuat Sinergi dan Kerja Sama
- Donasi untuk Budi Haryadi Korban Kebakaran Gedung DPRD Makassar, Lampaui Target
- Ulang Tahun Ke-3 Dompea Family Trans Bakal Digelar di Malino
- Anggun dan Berwibawa Dalam Balutan Seragam Jadi Tema Sosialisasi Pokja III TP PKK Jeneponto
Anne mengatakan, penumpang sebenarnya tak perlu khawatir ketinggalamn kereta, karena ada kereta luar biasa yang ikut dioperasikan.
“Lebih dari 80 persen KRL itu kosong pengguna. Di atas KRL kami siapkan marka. Kontak fisik penumpang dengan petugas kami juga bisa dikurangi untuk wujudkan social distancing. Challenge terbesar adalah bagaimana kita melakukan sosialisasi di atas gerbong,” ujarnya seperti dikutip dari vivacoid.
Mulai Senin, 8 Juni 2020, PT KCI pun memastikan, disiplin penumpang akan diberlakukan. Bahkan untuk mengurangi jumlah penumpang yang membludak, pihak PT KCI bekerjasama dengan Kemenhub menyiapkan bus gratis untuk mengantar penumpang ke sejumlah titik.
“Bus gratis ini untuk mengurai kepadatan.”
Tak hanya itu, untuk jalur Bogor, pihaknya juga sudah melakukan skema.
“Yang biasanya KRL berangkat dari Bogor, ini kita berangkatkan dari Stasiun yang dekat dengan Bogor seperti Cilebut, Bojong Gede, Citayam. Itu kita siapkan KRL kosong agar tidak terjadi penumpukan dan bisa mengurai kepadatan,” terangnya.
Dan perlu diingat, kata Anne, selama di dalam gerbong kereta, penumpang dilarang bicara. Hal ini diterapkan karena khawatir, penularan virus corona yang berasal dari droplet terjadi ketika penumpang saling berbicara.
“Penumpang dilarang berbicara dan menelepon di atas gerboong. Karena penyebarannya melalui droplet sehingga di atas transportasi publik ini kita harus mengurangi penyebaran corona dengan tetap pakai masker, tidak banyak berbicara baik melalui telepon maupun secara langsung,” tambahnya lagi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.