Terkini.id, Jakarta – Pelaku kekerasan terhadap dosen Universitas Indonesia, Ade Armando diduga kuat mengidap penyakit radikal takfiri. Doktrin sesat seperti ini adalah karakter teroris.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ahmad Nurwakhid ikut mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap pegiat media sosial, Ade Armando saat unjuk rasa di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Senin 11 April 2022.
Ahmad mengungkapkan, kekerasan dan anarkisme di ruang publik bukan cara masyarakat yang beradab, tetapi ciri kelompok ekstremisme yang prokekerasan.
“Kekerasan dalam bentuk dan atas nama apapun bukan cerminan sikap dan warisan leluhur bangsa ini, serta nyata bertentangan dengan nilai-nilai agama. Kami secara tegas mengutuk cara-cara barbar yang dipentaskan oleh sekelompok orang di ruang publik seperti ini,” kata Nurwakhid lewat keterangan di Jakarta, 14 April 2022 seperti dikutip dari republika.
Adapun dalam video yang menampilkan kekerasan terhadap Ade Armando menjadi sorotan karena sejumlah pengeroyok dengan lantang mengucapkan kalimat tertentu.
- Pj Gubernur Sulsel Ingatkan Jauhi Kekerasan Antara Senior Junior di Lingkup IPDN Gowa
- Mahasiswa Kedokteran Unismuh Alami Kekerasan, Wakil Dekan 3 Ungkapkan Permohonan Maaf
- Mahasiswa Baru Kedokteran Unismuh Makassar Mendapat Kekerasan dari Seniornya
- Curiga Kekasih Telah Berselingkuh, Pemuda di Sakadau Melakukan Kekerasan dalam Pacaran
- Dari 11 Orang yang Diperiksa, 1 Orang di Tetapkan Sebagai Tersangka Dalam Kasus Penembakan Brigadir J
“Kekerasan atas nama apapun, termasuk dengan cara membajak dan memanipulasi ajaran agama merupakan kejahatan yang harus dikecam dan dikutuk. Ini menjadi pelajaran bagi kita bersama,” jelasnya.
Menurut Nurwakhid, cara berpikir seperti itu memiliki kemiripan dengan pola pikir kelompok radikal terorisme. Mereka, lanjut dia, selalu melegitimasi segala tindakan kekerasan yang dilakukan dengan mempolitisasi dan memanipulasi dalil agama.
Dari narasi yang diumbar, Nurwakhid menduga kuat para pelaku kekerasan terhadap Ade tersebut terpapar virus takfiri yang mudah mengkafirkan pihak yang berbeda dan menghalalkan darah yang dianggap kafir. Ia menjelaskan, pandangan takfiri merupakan salah satu karakteristik kelompok radikal terorisme selama ini.
“Kita sudah banyak belajar dari pengalaman kelompok teroris yang selalu membajak ajaran agama untuk tindakan kekerasan. Nampaknya, pola ini sudah mempengaruhi masyarakat yang dengan mudah membawa dalil-dalil agama untuk membanggakan tindakan anarkisme ruang publik,” tuturnya.
Di samping itu, Nurwakhid sangat menyesalkan anarkisme oleh sekelompok orang tersebut dilakukan di tengah aksi massa dan dalam nuansa ibadah bulan Suci Ramadan. Ia menilai, seharusnya umat Islam di bulan ini bisa menahan tidak hanya makan dan minum, tetapi mencegah dari segala tindakan keburukan, termasuk kekerasan.
“Ramadan ini mestinya harus dijadikan bulan untuk melakukan muhasabah dan pengendalian diri, bukan malah memuaskan diri dengan hawa nafsu dan tindakan kekerasan. Kita harus berkomitmen cara-cara kekerasan tidak bisa ditoleransi dan diberikan ruang di negeri ini”, ujar Nurwakhid.
Ade diketahui jadi korban pemukulan oleh sekelompok orang tak dikenal saat ikut dalam aksi unjuk rasa di depan kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin. Ade langsung diamankan kepolisian setelah dikeroyok massa.
“Ya kita melihat tiba-tiba ada pemukulan di tengah kerumunan orang. Kita melihat di situ pemukulan yang cukup melukai korban, Ade Armando karena lukanya cukup parah. Bahkan, tadi terlihat celananya diturunkan sehingga dilakukan pertolongan oleh kepolisian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan di lokasi.
Unjuk rasa itu dilakukan oleh elemen mahasiswa dan warga sipil. Aksi tersebut dilakukan sebagai respons atas berbagai spekulasi politik oleh pejabat publik dalam beberapa minggu terakhir, terutama menyoal perpanjangan masa jabatan presiden dan amandemen UUD 1945.
Aksi itu menuntut agar elemen pemerintah mematuhi konstitusi dengan tetap menyelenggarakan pemilihan umum pada waktunya, dengan tetap membatasi masa jabatan presiden maksimal dua periode.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.