Terkini.id, Jakarta- Pelatihan offline prakerja batal dilaksanakan tahun ini mengingat masih tingginya angka penyebaran Covid-19.
Direktur Eksekutif Manajemen, Denni Puspa Purbasari memastikan pelatihan prakerja secara offline batal digelar.
Pelatihan dengan cara tatap muka juga membutuhkan anggaran besar sementara anggaran yang disediakan saat ini hanya sebatas pelatihan virtual atau daring.
“Karena itu disarankan jangan dulu diselenggarakan, demi memastikan tidak hanya masalah perekonomian tetapi juga masalah kesehatan dari peserta prakerja,” kata Denni seperti dikutip CNN Indonesia.com.
Denni mengatakan hal tersebut setelah berkoordinasi dengan Ketua Tim pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
- Gelar Business Case Competition 2025, Asmo Sulsel Dorong Mahasiswa Hadirkan Inovasi di Dunia Otomotif
- Frederik Kalalembang Tunaikan Janji, 500 Rumah Warga Miskin di Dapil III Sulsel Segera Nikmati Listrik Gratis
- Aliyah Mustika Ilham: Paskibraka Adalah Generasi Emas, Pemimpin Masa Depan Bangsa
- Wali Kota Dorong KONI Makassar Bangun Ekosistem Olahraga Makassar yang Berkarakter dan Berprestasi
- Gubernur Sulsel Resmi Buka Katinting Race 2025
pelatihan secara offline memang bisa dilaksanakan di zona-zona hijau. Namun, mengingat kondisi zona hijau pandemi yang makin sedikit saat ini, ia menyarankan agar pelaksananya ditunda.
“Pelatihan offline harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, protokol kesehatan ini memang untuk beberapa daerah tertentu tidak sebagus di kota-kota besar” jelas Denni.
Denni mengatakan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah meminta pihaknya melakukan eksplorasi lokasi mana saja yang dapat menerapkan pilot project pelatihan tatap muka.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
