Terkini.id, Jakarta – Pemerintah sudah mengumumkan akan adanya pembatasan BBM untuk pengendara roda empat, utamanya pertalite dan solar.
Masyarakat yang boleh menggunakan subsidi BBM dan memiliki kendaraan roda empat adalah mereka yang sudah terdaftar di Aplikasi MyPertamina atau subsiditepat.mypertamina.id.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyampaikan bahwa pembatasan penggunaan BBM ini akan tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
“Insyaallah (diterbitkan Agustus), kita harus kerja cepat ini. Item-itemnya sudah ada,” ujar Arifin Tasrif, dilansir dari CNN, saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu 27 Juli 2022.
Arifin menegaskan bahwa pembatasan BBM ini dilakukan untuk mengurangi pembekakan subsidi BBM, agar sesuai dengan rancangan yang dibuat di awal tahun.
- Direksi Pertamina Tinjau Langsung 3 Unit Operasi Bisnis Hingga Lembaga Penyalur BBM di Sulawesi Pastikan Stok Aman
- Gubernur Sulsel Serahkan BLT BBM ke 1.275 Warga Pangkep
- Viral Pertalite Hanya RON 86, DPR Desak Jokowi Bentuk Tim Investigasi Independen
- Pertalite Disebut Boros Pasca Kenaikan BBM, Jayan Sentanuhady Buka Suara
- Netizen Ini Keluhkan Pertalite Boros Usai Harga BBM Naik
Berdasarkan data BPH Migas, saat ini kuota solar sudah digunakan hingga 51,24 persen, sedangkan kuota pertalite sudah 57,67 persen. Hal ini dapat diartikan bahwa jika tidak menekan kuota subsidi maka di akhir tahun tidak bisa memenuhi kebutuhan yang ada.
Harga pertamax yang naik menyebabkan pengguna beralih ke pertalite.
“Tentu jika tidak dikendalikan maka kita akan hadapi solar habis di Oktober atau November. Jbkp (pertalite) juga, jika tidak dilakukan pengendalian maka kita prognosa di akhir 2022 kuota kita akan di atas realisasi,” ungkap Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman Rabu, 29 Juni 2022.
Hal ini didukung oleh pernyataan Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan bahwa pertalite dan solar akan jebol dalam jumlah besar jika tidak adanya pembatasan penggunaan.
“Dengan kondisi saat ini saja diperkirakan jika tidak ada penambahan kuota, pertalite dan solar akan jebol. Hanya saja memang sangat diperlukan pembatasan ini. Jika tidak maka kuota yang sudah ditetapkan akan jebol dalam jumlah besar,” dilansir dari CNN.