Terkini.id — Kementerian Sosial RI menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel senilai Rp844,43 miliar, pada peresmian Loka Rehabilitasi Sosial Korban Napza dan HIV di Kabupaten Takalar, Rabu, 12 Februari 2020.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani pada peresmian tersebut.
Bantuan itu diperuntuhkan untuk 468.900 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk tahun 2020.
“Di 35 Provinsi dengan 514 Kabupaten/Kota dengan indeks bantuan Rp27,360 triliun, khusus untuk Sulsel menerima Rp844,43 miliar untuk dimanfaat di seluruh kabupaten/kota,” jelas Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Edi Suharto.
Ia menambahkan, bantuan tersebut meningkat dari sebelumnya Rp110 ribu per keluarga menjadi Rp150 ribu untuk tiap keluarga per bulan.
- Jalan Pagi Sejauh 4 Km di Malino, Gubernur Sulsel: Mari Budayakan Hidup Sehat
- Pemprov Sulsel Tangani Rehab DI Kuri-Kuri Kasimbi di Lutra
- Pemprov Sulsel Alokasikan Rp37 M Tangani Ruas Jalan Penghubung Barru-Soppeng
- Harlah Pancasila 2023, Gubernur Sulsel: Momentum Menjaga Semangat NKRI
- Gubernur Sulsel Jadi Saksi Pernikahan Tumming - Nanda di Malino Gowa
Hal itu sebagai bagian dari upaya menekan angka stunting seluruh daerah di Indonesia.
“Program sembako ini diharapkan dapat mengurangi stunting di Indonesia,” sebut Edi.
Di tempat yang sama, Menteri Sosial Juliari P Batubara bersama jajaran Kementerian Sosial RI meresmikan Loka Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza dan Orang dengan HIV AIDS (ODHA) Pangurangi di Desa Pattoppakang, Kecamatan Mangngarabombang, Kabupaten.
Menteri Juliari juga menandatangani prasasti sekaligus meninjau fasilitas balai yang nantinya mampu menampung masing-masing 200 bagi pasien rehabilitasi Napza dan 200 bagi pasien pengidap HIV.
“Balai ini tempat merehabilitasi saudara kita yang memiliki masalah Napza, juga di balai ini kita bermitra dengan kepolisian khusunya Kepolisian Daerah Sulsel, mudah-mudahan dengan adanya balai ini dapat membantu masalah ketergantungan anak-anak yang terpengaruh karena lingkungan,”sebut Menteri Juliari saat memberi sambutan.