Terkini.id, Jakarta – Isu reshuffle sejumlah menteri yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kabinetnya kembali menguat
Perihal mencuatnya isu reshuffle kabinet ini, Adi Prayitno selaku Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia menuturkan bahwa reshuffle ini dilakukan karena adanya ketidakpuasan Jokowi terhadap menterinya yang membuatnya geram.
Menurut Adi, permasalah utama mengapa reshuffle ini dilakukan adalah kinerja para menteri yang saat ini sedang disorot.
Adi menuturkan bahwa Jokowi selama ini sudah mulai putus asa dengan kinerja menterinya yang tidak sesuai harapan dan membuatnya murka.
“Tentu ini adalah momen yang pas untuk segera melakukan reshuffle karena banyak sekali kebijakan politik yang selama ini kisruh terkait minyak goreng, impor dan ramai tentang mafia tanah itu kan yang dikeluhkan publik,” ujar Adi dilansir dari suara.com, Rabu 15 Juni 2022.
- Johnny G Plate Angkat Bicara Terkait Isu yang Sebut Mundur Dari Jabatannya
- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Enggan Tanggapi Reshuffle Kabinet
- Aib Jokowi Bisa Terbongkar Jika Nasdem Tersingkir Dari Kabinet
- Ali Mochtar Ngabalin Sebut Jokowi Akan Rombak Kabinet Pada Awal 2023
- Sindir Reshuffle Hanya Kebutuhan Politik Semata, Helmi Felis: Jokowi Adalah Azab Dari Tuhan
“Variabel-variabel inilah yang membuat reshuflle berhembus belakangan ini karena memang menteri banyak yang mengecewakan presiden dan tidak bisa diharapkan,” Lanjut Adi.
Adi menuturkan bahwa seharusnya awal tahun 2022 reshuffel kabinet ini sudah dilakukan. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan kinerja beberapa menteri yang sangat mengecewakan.
“Idealnya sih awal tahun 2022 kemarin, tapi ketimbang tidak sama sekali ya sekarang jadi waktu yang pas. Gak ada waktu lagi kalau bukan sekarang, karena sebentar lagi mau Pemilu,” tambah Adi.
Namun Adi tidak menyebut nama-nama menteri yang kinerja tidak memuaskan tersebut. Pasti akan memunculkan kontroversi jika nama-nama menteri tersebut disebutkan.
Namun Adi menilai tokoh-tokoh menteri yang kinerja tidak sesuai dengan harapan Jokowi tersebut bisa dipantau dari beberapa permasalahan yang belum bisa diselesaikan antara lain kasus impor, mafia tanah dan minyak goreng.
“Tapi kalau melihat tanda-tanda alam yang selama ini kontroversial lah kebijakan politiknya itu, minyak goreng misalnya yang masih dikeluhkan sama rakyat. Ada juga mafia tanah yang mencoreng padahal presiden memberikan gratis sertifikat tanah. Soal impor juga kan ga main-main,” beber Adi.
Menurut Adi reshuffle kabinet ini adalah langkah yang harus diambil untuk memperbaiki kinerja kabinet yang ada saat ini.
“Entah siapa yang diganti, akan dikaitkan dengan masalah di atas. Ini salah satu puncak kemarahan presiden sendiri yang harus ditumpahkan dengan reshuffle. Kalau bukan sekarang kapan lagi,” pungkasnya.