Terkini.id, Makassar – Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), ikut terlibat mempersiapkan kebutuhan perayaan Natal di Gereja Katolik Kristus Raja, Surabaya.
Seperti halnya Hari Raya Idul Fitri, Natal diharapkan menjadi perayaan untuk semua umat beragama.
Ustaz Nur Kholis Saleh, yang ikut membantu merangkai pohon Natal dari masker dan hand sanitizer menyampaikan, Pohon Natal setinggi 3,5 meter dengan diameter sekitar 180 cm tersebut berdiri di sisi utara pintu masuk gereja.
Ustaz yang juga Pengurus PW ISNU Jawa Timur Bidang Pengkaderan ini mengatakan, Hari Raya Natal merupakan perayaan untuk semua umat, sebagaimana Hari Raya Idul Fitri.
Sudah sepatutnya sebagai warga negara yang berazaskan Pancasila dan Bineka Tunggal Ika saling menghargai dan membantu kesuksesan perayaan keagamaan tersebut.
- Isi Surat Perintah Untuk Prof Farida Ambil Alih Kendali UNM: Prof Karta Jalani Pemeriksaan Disiplin Berat
- Bobol Konter HP di Jeneponto, Pelaku Ditangkap di Makassar
- Wali Kota Munafri Tinjau Lokasi Barombong, Siapkan Solusi Pembebasan Lahan Jembatan Baru
- Astra Motor Racing Team Kembali Tunjukkan Konsisten LSI Podium di Final Mandalika Racing Series 2025
- Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Pembekalan Kepada Operator SPBU
“Ini sebagaimana saat Salat Idul Fitri, umat Nasrani juga ikut berpartisipasi menjaga keamanan parkir motor dan kelancaran arus lalu lintas,” kata Nur Kholis Saleh, Jumat 19 Desember 2020.
Menurutnya, perayaan Natal di tengah pandemi Covid-19 ini memiliki keunikan tersendiri, khususnya di Gereja Kristus Raja. Karena itu, umat Kristiani merangkai pohon Natal dari masker dan hand sanitizer sebagai pengingat pada sesama agar selalu waspada terhadap penularan Covid-19.
“Harapan kami, rayakan Natal layaknya kami merayakan Hari Raya Idul Fitri. Jadi berikan rasa nyaman pada saudara-saudara kita. Inilah Indonesia, keberagaman dan kebinekaan tetap kita jaga,” tuturnya.
Menurut dia, dengan merasa nyaman, maka keimanan seseorang bakal terbebas dari rasa ketakutan. Sebab, ketakutan justru bisa menimbulkan rasa permusuhan dan kebencian.
Ketua Panitia Natal, Teresia Mariani mengungkapkan, pohon Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya tersebut untuk mengingatkan warga gereja agar tetap menjaga 3M di masa pandemi Covid-19, yakni memakai masker, menjaga jarak dan memcuci tangan dengan sabun.
“Perayaan Natal di era pandemi ini harus tetap menjaga 3M,” ujarnya.
Dia mengatakan, setelah pelaksanaan Hari Raya Natal selesai, 1.000 masker dan hand sanitizer di pohon Natal akan dibongkar dan dicuci bersih. Selanjutnya, masker dan hand sanitizer itu dikemas untuk sumbangkan ke panti asuhan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
