Pilpres Masih 4 Tahun Lagi, Anies Malah Terjebak ‘Politik Populisme’

Pilpres Masih 4 Tahun Lagi, Anies Malah Terjebak ‘Politik Populisme’

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkini.id, Jakarta – Anies Baswedan dinilai cenderung menjawab keluhan netizen terkait banjir dengan gaya retoris dibanding berbicara lebih konret.

Peneliti Populi Center Jefrie Ardiansyah menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih memilih mempolitisasi banjir untuk keperluan menaikkan elektabilitas ketimbang berbicara konkret soal pencegahan bencana tersebut.

Menurut Jefrie, Anies sampai sekarang belum menyampaikan langkah rasional pengendalian banjir, misalnya pembuatan situ, waduk, atau tuntasnya pengerjaan naturalisasi yang digaungkannya.

“Dia cuma sibuk menjawab keluhan netizen dan pernyataan yang menurut dia merugikan secara politis. Justru Anies sendiri yang mempolitisasi banjir itu sendiri,” kata Jefrie dikutip dari jpnn, Rabu 15 Januari 2020.

Dia pun menyoroti sejumlah pernyataan Anies kepada media saat mengunjungi kawasan terdampak banjir, seperti anak kecil senang saat ada banjir, memerintahkan pihak kelurahan untuk berkeliling memberikan peringatan dini terjadinya banjir menggunakan toa pengeras suara.

Baca Juga

Menurut Jefri, idealnya Anies memberi pernyataan yang lebih konkret, seperti rencana akan membuat waduk atau memperbarui mesin pompa yang ada di Jakarta.

Kebijakan-kebijakan baik pada era gubernur sebelumnya yang dianggapnya berseberangan dengan kepentingan di kalangannya sendiri, akan sangat dihindari Anies. Itu demi menunjukkan citranya yang berbeda dari pemimpin lainnya di mata publik.

“Anies justru terjebak dalam eksklusivitas populisme. Dia selalu keluarkan statement yang berseberangan dengan pihak yang berseberangan dengannya. Padahal (pemilihan presiden) 2024 masih jauh,” ujarnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.