Prabowo Subianto: Yang Berkuasa di Negeri Ini Siapa? Yang Berkuasa Itu Emak-Emak
Komentar

Prabowo Subianto: Yang Berkuasa di Negeri Ini Siapa? Yang Berkuasa Itu Emak-Emak

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut bahwa yang berkuasa di Indonesia adalah emak-emak.

Hal ini disampaikan Prabowo Subianto pada pembukaan Kongres ke-XVI Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan yang ditayangkan kanal YouTube TV NU pada Jumat, 15 Juli 2022.

“Hari ini sungguh kehormatan besar diundang di majelis ini. Saya agak grogi menghadapi begitu banyak emak-emak di sini. Karena kita tahu sebenarnya yang berkuasa di negeri ini siapa? Yang berkuasa itu emak-emak,” kata Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto berkelakar, sosok istri bagi prajurit tentara memiliki pangkat yang lebih tinggi daripada suaminya. Menurut Prabowo Subianto, istri memiliki pengaruh yang besar ketimbang suaminya.

“Di tentara kalau pangkat kita kapten istrinya mayor. Kalau jenderal bintang dua, istri bintang tiga. Karena itu saya grogi, saya undang jenderal-jenderal senior purnawirawan untuk mengawal saya di sini,” kelakar Prabowo Subianto.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Prabowo Subianto menilai, perempuan dan emak-emak di Indonesia memiliki kewajiban dan bertanggung jawab atas keselamatan bangsa. Karena, emak-enak nantinya melahirkan dan membesarkan generasi penerus bangsa.

Prabowo Subianto mengatakan, jika perempuan dan ibu Indonesia lemah, maka akan melahirkan anak-anak yang lemah juga. Artinya, generasi penerus bangsa Indonesia potensial menjadi lemah pula.

“Dan kita ngerti di dunia ini bangsa yang lemah adalah bangsa yg akan dijajah bangsa lain. Bangsa yang lemah bangsa yang diinjak-injak bangsa lain, bangsa yang lemah adalah bangsa yang kekayaannya akan dicuri oleh bangsa-bangsa lain,” kata Prabowo Subianto, seperti dilansir cnnindonesia.com, Jumat, 15 Juli 2022.

Prabowo menilai semua pihak harus memiliki tanggung jawab atas keselamatan masa depan bangsa Indonesia. Terlebih, hal itu sudah diamanatkan dalam UUD 1945.

Fatayat merupakan badan otonom NU yang bergerak di bidang perempuan muda NU.

Kongres Fatayat NU kali ini memiliki agenda utama memilih ketua umum untuk lima tahun ke depan atau periode 2022-2027. Kongres akan merancang arah gerak organisasi dan program kerja selama lima tahun ke depan.