Terkini.id, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Ishfah Abidal Aziz merespon ungkapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebut Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf tidak mempunyai pengaruh di partainya.
Ishfah pun menilai bahwa Cak sebagai sosok yang arogan dengan memberikan klaim tersebut.
“Saya terus terang merasa heran, kaget dengan Ketum PKB tiba-tiba kehilangan akhlak komunikasi,” ujar Ishfah dikutip CNN Indonesia, Senin 2 Mei 2022.
“Kita melihat ada arogansi Muhaimin sebagai Ketum PKB dalam pernyataan tersebut, justru ini sangat tidak baik,” imbuh pria yang akrab disapa Alex ini.
Stafsus Menteri Agama tersebut menilai, pernyataan Cak Imin tersebut mengabaikan peran PBNU dalam perkembangan politik PKB. Ia menjelaskan, lumbung suara paling besar untuk PKB merupakan warga NU.
- Cak Imin Apresiasi MA Tolak Kasasi Hukuman Mati Pelaku Pemerkosaan Belasan Santriwati
- Prediksi Pengamat Cak Imin Hanya Jadi Fasilitator Bukan Capres atau Cawapres
- Soal Bocornya Data Pribadi oleh Hacker Bjorka, Mahfud MD: Saya Tak Ambil Pusing
- Cak Imin Diserang Bjorka: Pertahanan Nasional Kita Terganggu, Pasukan Harus Disiapkan
- Cak Imin Soal Kans Prabowo di Pilpres: Kalau Mau Menang, Pasangan Sama Saya
Bahkan, menurut Ishfah, timbal balik yang diberikan oleh PKB kepada PBNU tidak sama atau sebanding sama sekali.
“Selama ini NU memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perolehan suara PKB, dan itu sangat tidak sebanding dengan apa yang didarmabaktikan PKB ke NU. Sangat tidak sebanding,” ujar Alex.
Ia mengatakan, seharusnya PKB memperbaiki relasi atau hubungan dengan PBNU. Selain itu, seharusnya PKB memberikan usaha-usaha pendekatan politik demi merawat komunikasi PKB.
“Membangun dan merawat komunikasi, itu harusnya dilakukan oleh partai politik. Bukan justru memunculkan arogansi yang sesungguhnya tidak bermanfaat untuk PKB,” jelas dia.
Selain itu, lanjut Alex, pernyataan Cak Imin adalah bukti kepanikan serta ketakutan yang berlebihan. Takut jika partainya ditinggalkan NU yang merupakan basis pemilihnya.
“Kita melihat kekhawatiran berlebihan, kepanikan berlebih yang dirasakan Cak Imin yang khawatir NU lari dari PKB, meninggalkan PKB. Enggak seperti itu caranya,” tegas dia.
“Yang seharusnya dilakukan PKB adalah evaluasi dan refleksi apa yang sudah dilakukan terhadap NU, dibanding apa yang diberikan NU ke PKB. Jauh enggak ada apa-apanya,” sambung Alex.
Dirinya pun menyebut bahwa Cak Imin bertindak seperti itu karena menjabat Ketua Umum partai. Seperti diketahui, Cak Imin pertama kali terpilih sebagai ketua umum dalam Muktamar II PKB di Semarang, Jawa Tengah pada 2005 silam.
“Cak Imin terlalu baper, terlalu panik, gampang panik. Biasa lah itu Ketua Umum kalau sudah terlalu lama, jadi baperan, gampang panik, takut kehilangan kekuasaan,” tutup Alex.