Pupuk Subsidi Langka di Sulsel, Wiyanto: Bukan Karena Kurangnya Stok

Pupuk Subsidi Langka di Sulsel, Wiyanto: Bukan Karena Kurangnya Stok

KH
R
Kamsah Hasan
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Makassar Sulawesi Selatan mendapat pasokan pupuk subsidi tertinggi kedua setelah Jawa Timur.  PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk subsidi di Sulawesi Selatan sebesar 49.887 ton di Gudang Lini III atau tingkat kabupaten.

Kendati menempati posisi kedua ihwal pupuk subsidi, namun para petani di Sulsel kerap mengeluhkan langkanya pupuk subsidi. Akibatnya, petani mengalami kerugian atas membengkaknya biaya produksi.

VP Pengendalian Operasi Pemasaran Wilayah Timur Wiyanto mengatakan kelangkaan pupuk tidak disebabkan oleh kurangnya stok, tetapi lebih terkait dengan keterbatasan akses yang dialami oleh petani.

Menurut Wiyanto, kelangkaan tersebut sering terjadi pada akhir tahun akibat adanya pembatasan alokasi.

Hal ini berkaitan dengan regulasi pemerintah yang mengatur lokasi distribusi pupuk subsidi, di mana pengaturan dilakukan oleh gubernur untuk tingkat kabupaten dan oleh bupati atau wali kota untuk tingkat kecamatan.

Baca Juga

“Biasanya yang disebut kelangkaan itu biasanya terjadi di akhir tahun, karena keterbatasan alokasi,” kata Wiyanto kepada terkini, Selasa, 18 Juli 2023.

Wiyanto menjelaskan bahwa mereka tidak diizinkan untuk mengekspor pupuk ke luar negeri kecuali kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi dengan cukup.

Selain itu, mulai tahun 2022, hanya ada 3 jenis pupuk yang mendapatkan subsidi, sedangkan sebelumnya terdapat 7 jenis pupuk yang disubsidi.

Adapun untuk stok Urea sebesar 34.548 ton dan NPK sebesar 15.339 ton, sementara NPK Formula Khusus Kakao sebesar 1.454 ton.

Menurutnya, stok pupuk bersubsidi hanya disalurkan kepada petani yang berhak sesuai kriteria dari Permentan Nomor 10 Tahun 2022, bagi petani yang tidak sesuai kriteria maka tidak bisa memperoleh pupuk bersubsidi.

“Tidak semua petani berhak mendapatkan pupuk subsidi,” kata Wiyanto.

Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar.

Selain itu, pupuk bersubsidi saat ini difokuskan hanya pada 9 jenis komoditas strategis. Di antaranya yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao, dari yang sebelumnya ditujukan untuk sekitar 70 komoditas.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.