Terkini, Makassar – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan bahwa dulu bekerja berbasis kertas untuk menyajikan data, namun di era saat ini data sudah berbasisi digital serta menyajikan pada layar elektronik.
Hal itu diungkapkan saat memberi sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Informasi Geospasial Regional Sulawesi, di Hotel Swissbell, Makassar, Selasa, 4 Juni 2024.
Menurut Prof Zuda, kegiatan ini penting karena telah terjadi pergeseran yang luar biasa dalam hidup.
“Jadi kita mulai bergerak ke digital. Maka harus bertransformasi digital berbasis data,” kata Prof Zudan.
Hal pertama yang harus dilakukan, kata Prof Zudan, adalah membuat satu data. Kedua, menetapkan institusi untuk mengelola data.
- Rakor Bersama KPK RI, Pemkot--DPRD Makassar Teken Komitmen Antikorupsi Siap Jaga Integritas
- Pemerintah Kota Makassar dan KPU Kolaborasi Siapkan Pemilihan RT/RW Demokratis
- Wakil Wali Kota Makassar Dukung Peduli Gelar Safari Dakwah dan Penguatan Keagamaan
- Cegah Stunting, Gubernur Sulsel Ajak Masyarakat Gemar Makan Telur Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas
- WALHI Sulsel Dirikan Posko Aduan untuk Hentikan Kejahatan Lingkungan
Prof Zudan menjelaskan, di tempatnya memimpin sebelumnya di Sulbar, bulan lalu telah melaunching “Satu Data”. Iapun menargetkan di Sulsel dapat launching pada Bulan Juli mendatang. Dengan bimbingan Badan Geospasial Indonesia menghadirkan Satu Data Sulawesi Selatan, ini akan membantu secara terfokus.
Dia mengakui telah merasakan manfaatnya ketika menjadi Dirjen Dukcapil, membangun basis peta dengan menempelkan data demografi dan statistik. Sistem ini dikerjasamakan dengan BIG. Ini kemudian mendapatkan penghargaan terbaik kedua di dunia.
Sistem ini dapat mengetahui pendidikan dan kesehatan warga. “Misalnya, bisa mencari warga pendidikan doktor, perempuan usia 30an tahun di Jeneponto,” jelasnya.
Terkait rencana pengembangan geospasial selanjutnya, dia mendukung kegiatan ini. Dengan satu data, satu peta, maka akan bergerak ke level internasional karena akurasinya tinggi.
“Satu data, satu peta manfaatnya banyak sekali dan luar biasa,” tandasnya.
Prof Zudan menambahkan, penerapan satu data ini masuk dalam rencana kerja pemerintah dan telah dianggarkan.
Sementara, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, M.Sc, dalam kesempatan tersebut menjelaskan terkait pemanfaatan geospasial. Untuk kepentingan Pemda, dalam perencanaan pembangunan yakni tata ruangan dan pembangunan jangka menengah dan panjang, dimana selalu membutuhkan peta, dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah peta dasar yang diselenggarakan oleh BIG.
Turut hadir, Direktur Tata Ruang, Pertanahan dan Penanggulangan Bencana Kementerian PPN/Bappenas, Uke Muhammad Hussein dan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.