Terkini.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukan) Mahfud MD memberikan sebuah pernyataan terkait aksi peretasan serta pembocoran sejumlah data yang dilakukan hacker Bjorka.
Menurutnya data yang dibocorkan oleh hacker Bjorka tersebut merupakan data yang dibuat-buat dan tidak perlu dianggap serius.
“Bjorka itu tidak ada apa-apanya,” kata Mahfud kepada wartawan di Surabaya, Rabu 21 September 2022.
Lebih lanjut, mantan ketua MK ini juga menyatakan bahwa data yang dibocorkan oleh hacker Bjorka ini bukanlah data yang bersifat rahasia negara yang harus dilindungi.
“Apa data yang bocor sampai hari ini? Apa data bocor bjorka oleh negara? Tidak ada. Itu buat sendiri aja terus disebar seakan-akan [benar],” ucapnya.
- Heboh Transaksi Janggal Rp300 Triliun di Kemenkeu Akhirnya Terang Benderang: Bukan Korupsi
- Heboh, Safe Deposit Box Rafael Alun, Mata Uang Asing Senilai Rp37 Miliar
- Safe Deposit Box Rafael Alun Berisi Rp37 Miliar, Mahfud MD: Itu Baru Sebagian Lho
- Ini Penjelasan PPATK Soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun di Kemenkeu
- Sri Mulyani Buka Suara Terkait Adanya Transakasi 'Hantu' Sebesar Rp 300 Triliun
Mahfud Md juga membeberkan bahwa baru-baru ini Bjorka membocorkan data pribadinya. Namun menurutnya dari data yang dibeberkan tersebut, tidak ada informasi benar serta datanya ngawur.
“Datanya salah, coba data saya disebarkan ditulis nama ibu Siti Aminah. Nama ibu saya bukan Siti Aminah, ngarang dia,” ucapnya.
Sebelumnya, Mahfud MD menerangkan bahwa pemerintah sudah berhasil mengantongi identitas dari sosok hacker Bjorka yang menyita perhatian dari khalayak publik belakangan ini.
Namun hingga saat artikel ini diterbitkan, polisi sendiri belum juga bisa menangkap siapa sosok asli di balik Bjorka.
Lebih lanjut, Kepala Pemrintahan itu sendiri Presiden Joko Widodo sudah membentuk tim khusus sebagai antisipasi terhadap sejumlah serangan siber termasuk dari hacker Bjorka ke instansi pemerintahan.