Terkini.id, Jakarta – Pengamat Politik Indonesia, Rocky Gerung, menilai Konfrensi Tingkat Tingga (KTT) G20 sudah gagal dari awal dan forum G20 dianggap tidak ada nilainya.
Kegagalan ini disebabkan Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan diri tidak akan menghadiri G20 di Bali November 2022 mendatang.
“Jadi kalau orang bayangkan misalnya G20 itu kan untuk menghasilkan perdamaian di Eropa. Kalau Putin dan Zelenskyy nggak hadir itu artinya nggak akan ada pembicaraan tentang perdamaian, gampang aja tuh. Jadi sebetulnya G20 dari awal sudah gagal”, kata Rocky Gerung seperti dikutip dari video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat 11 November 2022.
Sementara dalam penialain Rocky Gerung, tujuan diadakannya KTT G20 untuk membicarakan masalah perdamaian Rusia ke Ukraina.
Kabar ketidakhadiran Putin dan Zelenskyy di KTT G20 Bali membuat Rocky Gerung beranggapan bahwa forum itu tidak ada nilainya.
- Rocky Gerung Nilai Partai Demokrat Tidak Lagi Sejalan Dengan Koalisi Perubahan
- Jawaban Rocky Gerung Usai Dilaporkan ke Polisi Oleh Relawan Jokowi: Saya Minta Maaf...
- Penjelasan Rocky Gerung Soal Kalimat 'Bajingan Tolol' ke Presiden Jokowi
- Rocky Gerung: Puan Maharani Gembira Jika Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun
- FX Rudy Sebut Kaesang Maju Pilkada Bukan Politik Dinasti, Netizen: Statement Terbodoh Tahun Ini!
“Karena masalah intinya yaitu intervensi Putin ke Ukraina itu tidak bisa dibicarakan di forum yang seharusnya dimaksudkan untuk itu. Jadi G20 yang tadinya forum untuk mengatur ktertiban ekonomi dunia sekarang fokusnya pasti pindah soal ketegangan di Eropa dua tokoh itu nggak hadir artinya forum itu nggak ada nilainya”, ujarnya.
Selain itu, Pengamat Politik ini juga menyinggung mengenai pengurangan emisi yang dinilainya tidak terjadi karena Presiden Jokowi di G20 nantinya tetap akan mempromosikan pemindahan ibu kota baru, sementara itu dinilai negara Eropa sebagai perusakan lingkungan.
“Padahal kan sebelumnya dari awal kita kan mau hitung kemampuan Indonesia untuk jadi semacam sinyal terbitnya harapan tentang pengurangan emisi itu nggak terjadi”, ujarnya.
“Karena Jokowi G20 tetap promosikan bahwa ibu kota akan pindah dan bagi negara-negara Eropa pindah ibu kota itu artinya merusak lingkungan karena menambah polusi segala macam”, kata Rocky Gerung.
Putin Tidak Menghadiri G20
Alexander Tumaykin selaku juru bicara Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menyampaikan jika Putin bakal tidak menghadiri G20 Bali November 2022 mendatang.
Putin akan digantikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam forum G20 dan kabarnya Putin akan menghadiri secara virtual.
“Saya bisa mengonfirmasi bahwa ketua Delegasi Rusia yang bakal hadir di pertemuan G20 adalah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov”, kata Alexander Tumaykin seperti dikutip dari laman CNN Indonesia.
Presiden Ukraina tak Hadiri G20 Bali
Selain Putn, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy juga dipastikan tidak menghadiri G20 Bali. Hal ini disampaikan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengatakan jika alasan ketidak hadiran Ukraina di forum G20 dikarenakan dia mempunyai urusan dalam negeri dan Luhut menghormati keputusan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.