Terkini.id, Jakarta – Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden China, Xi Jinping yang akan berlangsung hari ini menjadi sorotan.
Hal ini disebabkan posisi China di kancah politik global sudah dianggap sebagai common enemy atau musuh bersama seperti Amerika Serikat hingga Eropa.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, Jokowi dalam pertemuan tersebut akan membahas masalah Ibukota Negara (IKN) dan utang luar negeri Indonesia.
“Sebetulnya ketegangan perang dunia itu ada di depan mata kita, dan Indonesia masih berupaya untuk menemui China hanya untuk urusan sepele tuh, IKN. ‘tolong dong, bantuin terus dong’,” kata Rocky Gerung seperti dikutip djawanews, Selasa 26 Juli 2022.
Kunjungan Jokowi ke China ini, kata Rocky, menunjukkan pembacaan politik yang dangkal karena China sudah dianggap sebagai musuh bersama.
- Soal Ekspor Pasir Laut RI ke Singapura, Rocky Gerung Sindir Sri Mulyani
- Ganjar Dinilai tidak Percaya Diri Nyapres Tanpa Dukungan Jokowi, RG Sebut Ada Ketegangan Politik
- Usai PDIP Tunjuk Ganjar Jadi Capres, Rocky Gerung Sarankan Prabowo Merapat ke Anies Baswedan
- Soal Cawapres, Rocky Gerung Anggap Anies Baswedan Dealer Bukan Leader
- Soal TNI Papua, Rocky Gerung Singgung Tragedi Timor Timur
“Aneksasi, mempengaruhi dan halangi kebebasan. Lain ceritnya kalau China membuka diri dengan sistem demokrasi, tapi kan enggak begitu yang terjadi. Ekonominya memang mengalami kapitalisasi, tapi politiknya tetap sangat otoriter kan. Itu intinya,” tuturnya.
“Masak Indonesia mau proxy dengan negara yang otoriter terhadap rakyatnya sendiri dan terhadap mereka yang etnis dan agama lain seperti kasus di Xinjiang etnis Uighur?” pungkasnya.
Diketahui Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana telah tiba di Beijing, China, pada Senin, 25 Juli 2022 pukul 21.37 waktu setempat.
Presiden Jokowi dan Istri disambut oleh Menteri Luar Negeri Cina Wu Jiang Hao, Dutabesar RI Beijing, Djauhari Oratmangun beserta Istri, dan Atase Pertahanan Republik Indonesia di Beijing Marsma Bayu Hendra Permana beserta Istri.