Terkini, Makassar – Beredar video di media sosial yang memperlihatkan proses pengantaran jenazah pasien RSKD Dadi yang cuma dilakukan oleh seorang sopir ditemani dua pasien RSKD teman jenazah tersebut.
RSKD menyampaikan bahwa dua pasien tersebut, yakni S dan M, dalam kondisi stabil. Pihak RSKD mengizinkan dua pasien tersebut untuk ikut dalam pengantaran serta pemulasaran jenazah, karena ingin memberi penghormatan terakhir untuk temannya yang meninggal.
Jenazah yang terlihat dalam video tersebut adalah almarhum N, seorang pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar yang semasa hidupnya dirawat di RSKD Dadi dan meninggal dunia di rumah sakit yang beralamat di Jalan Lanto dg Pasewang Makassar itu.
“Almarhum dikenal dekat dengan dua pasien ODGJ lainnya, yakni S dan Tuan M, yang saat ini telah dalam kondisi stabil dan pulih. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, keduanya secara pribadi menyampaikan permintaan untuk turut serta dalam prosesi pemulasaran dan pengantaran jenazah sahabat mereka,” terang Manajemen RSKD Dadi melalui pernyataan resminya, Kamis 12 Juni 2025.
Pertimbangan Kemanusiaan dan Pengawasan Ketat
- Gubernur Lepas Puluhan Ribu Peserta Jalan Sehat Anti Mager Peringatan 356 Tahun Sulsel
- Abbas Selong Terpilih Kembali sebagai Ketua Aspadin Sulsel, Siap Tingkatkan Kapasitas Pelaku Usaha Air Minum Kemasan
- Wakil Wali Kota Makassar Buka Coaching Clinic Futsal 2025: Cetak Generasi Sportif dan Berprestasi dari Makassar Utara
- Resmikan Hunian Property, Wali Kota Makassar Tegaskan Komitmen Beri Karpet Merah untuk Investor
- Lima Negara Ramaikan Kejuaraan Jetski Internasional di Makassar
Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan dan setelah melalui penilaian kondisi psikologis yang stabil, tim perawat memberikan izin kepada S dan M untuk mendampingi jenazah.
“Pengawasan medis dilakukan secara ketat oleh tim perawat, bahkan Kepala Bidang Keperawatan RSKD Dadi turut hadir mendampingi selama proses pengantaran berlangsung,” jelas klarifikasi tersebut.
Lebih lanjut, pengantaran jenazah dilakukan menggunakan dua kendaraan, salah satunya adalah ambulans yang tampak dalam video. Di dalam ambulans tersebut juga terdapat perawat yang bertugas mendampingi selama perjalanan.
Video yang beredar diambil secara pribadi oleh sopir ambulans bernama Etong, saat singgah untuk mempersiapkan perlengkapan pemulasaran.
Saat video direkam, perawat tengah turun dari kendaraan untuk menyiapkan prosesi selanjutnya.
“Kami klarifikasi, bahwa ambulans tersebut tidak tersesat ataupun dikemudikan oleh pasien ODGJ, sebagaimana dispekulasikan,” terangnya lagi.
Manajemen rumah sakit pun sangat menyayangkan tindakan perekaman dan penyebaran video yang tidak mempertimbangkan etika serta konteks kejadian secara menyeluruh.
Saat ini, pihak rumah sakit telah mengambil langkah evaluasi internal dan penanganan terhadap kejadian ini.
RSKD Dadi menyampaikan komitmen untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan, profesionalisme, serta memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasien. Termasuk dalam proses pemulasaran, kami menjunjung tinggi penghormatan terakhir bagi mereka yang telah wafat.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.