Terkini.id, Jakarta – Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke wilayah Kalimantan Timur.
Diketahui, pemindahan Ibu Kota memang sudah menjadi program pemerintah yang lama belum terlaksana.
Namun, rencana pemindahan Ibu Kota tersebut, menurut Said Didu, bukanlah program pemerintah, melainkan keinginan Presiden dan Menteri saja.
Ia pun menyoroti pernyataan Menteri Keuangan yang mengatakan saat ini negara tidak punya uang.
Said Didu kemudian beropini bahwa bisa jadi hal itu ada korelasinya dengan penjualan aset negara.
- Moeldoko Tegaskan Pemindahan Ibu Kota Negara Sudah Final, Netizen: Presiden 2 Periode Juga Sudah Final
- Pemindahan IKN Nusantara Mendapat Kritikan Analis Internasional, Sebut Lebih Baik Perbaiki Infrastruktur di Indonesia
- Heboh Masalah Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Jokowi: Indonesia Akan Memiliki Kota dengan Standar Internasional
- Soal Pemindahan IKN, Helena : Kami Berharap Agar Diutamakan Terlebih Dahulu Pembangunan SDM
- Presiden Jokowi : Pemindahan Ibu Kota Negara Ini Bukan Berarti Kita Ingin Meninggalkan DKI Jakarta
Hal itu disampaikan Said Didu melalui tayangan kanal Youtube MSD, dikutip terkini.id dari pikiran rakyat.
“Ini bukan program pemerintah karena tidak pernah muncul. Itu hanya keinginan Presiden. Menteri-menterinya, terutama Menteri Keuangan secara terbuka bilang tidak punya uang, sehingga mengatakan akan menjual atau menyewakan aset,” ucap Said Didu.
Adapun penjualan dan penyewaan aset tersebut yang kemudian memunculkan opini bahwa Indonesia bisa menjadi negara pertama yang tidak memiliki aset.
Pasalnya, ketika ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, status Indonesia merupakan yang menyewa gedung yang disediakan di provinsi tersebut.
Sementara itu, adapun aset yang ada di Jakarta saat ini, rencananya akan dijual atau disewakan.
Atas hal itu, Said Didu berkesimpulan bahwa program pemindahan Ibu Kota merupakan program menghilangkan aset negara.
“Indonesia tidak akan memiliki aset negara jika ibu kota lama sudah dijual atau disewakan. Jadi saya ibaratkan kalau program ini adalah program menghilangkan aset negara,” tandasnya.