Terkini.id, Jakarta – Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat berada di hadapan Presiden Jokowi mengungkapkan bagi hasil bank syariah mahal dibandingkan bunga konvensional.
Meski Erick tidak menjelaskan lebih lanjut terkait system bagi hasil. Namun ia ingin mengajukan terobosan tersebut.
“Kami ingin mengajukan terobosan daripada sistem bagi hasil yang selama ini dianggap lebih mahal sedikit daripada bunga untuk Himbara,” ungkap Erick, Jumat, 22 Oktober 2021.
Diketahui, bagi hasil yang dimaksud Erick sama seperti istilah bunga yang digunakan di bank konvensional.
Erick juga meminta dukungan kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar ekonomi syariah bisa bermanfaat untuk pengusaha. Dikutip dari CNN.
- Erick Thohir Lakukan Pertemuan Dengan Menhan Prabowo Subianto
- Erick Thohir Bertemu dengan Prabowo Subianto, Ini yang Dibahas
- PSSI Gelar Sarasehan Bersama Asprov Setelah Sebelumnya dengan Pemilik Klub Liga 1 dan Liga 2
- Mesin Penjahit Rumput Stadion Piala Dunia U-20 Tiba di Bali
- Persiapan FIFA U-20 World Cup 2023 Semakin Matang
“Kami ingin ada dukungan dari Gubernur BI dan Menteri Keuangan agar bergeraknya ekonomi syariah bisa juga bermanfaat untuk pengusaha-pengusaha yang memang pada saat ini menjadi bagian terpenting untuk keseimbangan ekonomi,” jelas Erick.
Di mana sebelumnya, Ustaz Yusuf Mansyur sempat mengkritik bank syariah, khususnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang memberikan pembiayaan mahal kepada masyarakat.
Salah satunya adalah margin tinggi untuk pembiayaan perumahan secara syariah. Ia menduga hal ini terjadi karena bank ingin memperbesar cuan alias keuntungan semata.
“Ayo duduk. Supaya murah gimana. Biar masyarakat dapet halal, syari’i, tapi kompetitif dan menyenangkan. Naro (dana) murah, ambil (pembiayaan) mahal. Kan ngemalesin,” ujar Yusuf. Kamis, 22 Oktober 2021.
Padahal, menurut Yusuf, margin pembiayaan BSI seharusnya tidak mahal. Sebab, bisnis BSI dibangun dengan kekuatan besar, yaitu merger dari tiga bank BUMN syariah BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah.
Bahkan, menurut Yusuf, BSI seharusnya bisa menjadi pelopor sebagai bank syariah dengan pembiayaan murah kepada masyarakat.