Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial Rudi Valinka, memberikan pernyataan menohok soal komentar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap patung naga yang dipajang pada Yogyakarta International Airport (YIA).
Melalui cuitan di laman Twitter pribadinya, Rudi mengatakan hal tersebut bisa menjadi bukti apabila PKS maupun orang yang didukung PKS menjadi Presiden, bisa jadi budaya asli Indonesia diubah menjadi patung onta.
“Ini salah satu bukti nyata jika kelompok partai maupun pendukung serta orang yang mereka dukung berkuasa maka budaya daerah asli kalian terutama di pulau Jawa mungkin akan diseragamkan menjadi patung Onta,” cuit Rudi Valinka melalui akun Twitternya @kurawa, pada Jumat 31 Desember 2021.
Ia pun menyebut partai tersebut bodoh dicampur dengan penyebaran hoax. Sehingga, kata dia, para budayawan harus segera melawan.
“Sudah goblok akut dicampur hoax pula. Ayo budayawan lawan provokasi mereka,” tutupnya.

- Sebut Anak Anies Tak Pakai Jilbab Itu Urusan Kecil, Rudi Valinka: Yang Paling Berat Tu Video Ini
- Rudi Valinka Minta Polisi Lakukan Audit Kontruksi JIS: Indikasi Korupsi Jelas Neh?
- Rudi Valinka Ingatkan Jokowi: Jangan Ulangi Kesalahan Besar Pak SBY Jelang Berakhirnya Kekuasaan
- Rizieq Bebas Bersyarat, Rudi Valinka Ajak Hidup Damai: Masa Gak Bosen Keluar Masuk Penjara
- Rudi Valinka: Cuma di Indonesia Kecelakaan Mobil Rem Blong yang Disalahin Lampu Merahnya
Diketahui, PKS menilai wajar keberadaan patung naga di YIA memicu sorotan, sebab naga tidak dikenal sebagai simbol budaya Indonesia.
“Pertama, wajar ada pertanyaan. Karena naga bukan simbol yang akrab dengan budaya Indonesia,” kata Mardani kepada wartawan, dikutip via detikcom, Kamis 30 Desember 2021.
Mardani mengatakan lebih baik diisi oleh simbol yang memiliki akar budaya Indonesia. Sehingga sekaligus bentuk edukasi budaya lokal.
“Bagus jika ke depannya instalasi seninya yang punya akar budaya. Bisa wayang atau bentuk edukasi lainnya misal Masjid Agung Kudus yang sangat harmoni antara budaya Islam dan lokal,” ucapnya.
Menurutnya, jika patung naga tersebut memiliki arti seni temporer maka perlu adanya penjelasan.
“Kedua, jika bagian dari karya seni yang temporer, berikan saja penjelasannya. Ketiga, biarkan ruang publik diisi dengan berbagai pendapat publik yang sehat dan cerdas,” ujar Mardani.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
