Terkini, Makassar – Founder Bosowa Group, HM Aksa Mahmud, mengungkapkan menyampaikan dukungan besar untuk pengelola perguruan tinggi vokasi, agar terus menciptakan lulusan yang siap pakai di dunia kerja.
Menurut dia, masalah penting yang dihadapi saat ini adalah tingginya pengangguran dari kalangan sarjana, khususnya yang lulus dari Perguruan Tinggi umum.
“Politeknik (Perguruan Tinggi Vokasi) itu pendidikan tinggi yang harus siap pakai. Kalau perguruan tinggi umum, mencetak alumni yang belum jelas apa kerjanya,” ungkap Aksa Mahmud saat turut memberi sambutan dalam Event Semesta Panen Raya Berdikari, yang digelar Politeknik Bosowa di Mall PIPO Makassar, Sabtu 8 November 2025.
Event ini digelar Politeknik Bosowa bersama empat kampus Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) di Sulawesi, yakni Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Bombana, Politeknik Indonesia dan Politeknik
Dewantara.
Aksa Mahmud menjelaskan, saat ini dunia menghadapi ancaman krisis pangan. Sehingga yang dibutuhkan bukan lagi revolusi teknologi tapi revolusi pangan. Dia mengajak kalangan Politeknik untuk membantu meningkatkan produksi panen padi yang selama ini berkisar 5-6 ton per hektare menjadi rata-rata 10 ton per hektare. “Karena China itu sekarang bisa produksi sampai 18 ton per hektare,” ungkap dia.
- Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2025, Sekprov Sulsel Dorong Skema Kredit Pesantren Tanpa Bunga
- Bazar Harmoni Kesetaraan di Sentra Wirajaya Makassar Tampilkan Beragam Produk Disabilitas
- Deklarasi dan Dialog Kebangsaan AMAN Sulsel, Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
- Puncak Honda Bikers Day 2025 Bakal Berlangsung di Garut Jawa Barat
- Sebanyak 11.909 Pengendara Bakal Ramaikan Honda Bikers Day 2025 di Garut
Program Semesta (Sinergi Membangun Ekosistem Strategis Terpadu dan Adaptif) 2025 digelar sepanjang Hari Sabtu, dengan beberapa item kegiatan, di antaranya:
– Diskusi publik terkait hilirisasi riset dan pemberdayaan masyarakat untuk kemandirian pangan, energi dan lingkungan di Sulsel.
– Showcase Multi Inovasi Saintek, dengan memamerkan empat inovasi unggulan Politeknik: Solar Cell Freezer Box Terapung dan produk olahan perikanan dari Mamuju (Sulbar), Biochar dan Briket Arang Ramah Lingkungan (Sulsel), EcoFeed Amino—pakan ikan berbasis limbah kulit sapi dari Bombana (Sultra), ZAPA Emas: pewarna alami batik dari limbah pertanian (Sulsel) serta Penebar Pakan Otomatis dilengkapi Pemantauan Ketinggian dan Kualitas Air Tambak menggunakan Teknologi IoT dan Tenaga
Surya (Sulsel) Pangan, Energi, Lingkungan dan Budaya SULTANBATARA) Panen Raya Berdikari
– Media Gathering
Event ini turut dihadiri Prof. Yudi Darma yang merupakan Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Saintek Kemdiktisaintek, Bustanul Arifin selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel, serta para pimpinan Perguruan Tinggi Vokasi Se-Sultanbatara.
Ketua Panitia Kegiatan, Dr. Ir. Isminarti, S.T.,M.T, Panen Raya Berdikari merupakan program pendidikan Sains dan Teknologi yang merupakan tindak lanjut ekosistem kemitraan tahun yang sudah berjalan sejak 2023.
Salah satu kegiatannya adalah riset produk-produk inovatif di wilayah Sultanbatara. Dari ratusan riset produk inovasi, ada lima proyek riset yang dipilih dan ditampilkan dalam event tersebut.
Sementara Dr. Ir. Ahmad Yauri Yunus, S.T., M.T, selaku Direktur Politeknik Pengampu Konsorsium (Politeknik Bosowa) menyampaikan, event ini bukan sekadar pameran, tapi perayaan inovasi saintek.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata penerapan program ‘Kampus Berdampak’, khususnya pada pendidikan vokasi. Mahasiswa, dosen, terlibat dalam program ini,” ungkap dia lagi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
