Sindir Anies soal Krisis Iklim, Ferdinand: Ngebacot sih Gampang

Sindir Anies soal Krisis Iklim, Ferdinand: Ngebacot sih Gampang

R
Resty

Penulis

Terkini.id, Jakarta – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta soal penanganan krisis iklim.

Ferdinand menyindir bahwa memang mudah mengucapkan sesuatu, walaupun itu hanya omong kosong.

“Ngebacot sih gampang, mudah, tanpa beban dan tak ragu walau yang disampaikannya hanya omong kosong,” katanya melalui akun FerdinandHaean3 pada Sabtu, 4 Februari 2021.

Ferdinand mengungkapkan bahwa Jakarta hingga saat ini adalah kota dengan polusi udara terburuk.

Ia mengungkit soal pohon-pohon di Monumen Nasional (Monad) yang ditebang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga

“Dan parahnya, Anies tak kerjakan apapun utk perbaikan iklim. Benar ngga Nies? Ngga ada kan?” kata Ferdinand.

Sebelumnya, Anies Baswedan menghadiri Urban 20 (U20) Mayors Summit 2021 bersama para pemimpin G-20.

Acara itu dilangsungkan secara daring, dengan tuan rumah Kota Roma dan Milan pada Jumat, 3 September 2021.

Sebagai catatan, Indonesia akan memimpin Presidensi G-20 dan Kota Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan U20 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” pada tahun 2022.

Sebagai pemimpin ibu kota negara yang tergabung dalam anggota C40 dan UCLG, Anies pun menyambut positif kolaborasi dalam upaya mengatasi krisis iklim bersama kota-kota terbaik di dunia dan akan memastikan kontinuitas dalam U20 2022.

Dalam sambutannya, Anies mengatakan bahwa Jakarta mendorong semua pemimpin kota U20 untuk berkolaborasi, bersatu, dan memperluas upaya terbaiknya demi memenuhi target kolektif dari Perjanjian Paris dan SDGs. 

“Dalam upaya ini kami juga terus akan meningkatkan integrasi vertikal dalam pembuatan kebijakan dan implementasinya dengan negara-negara sahabat,” ujarnya, dilabsir dari Berita Satu.

Selanjutnya, Anies juga membahas enam fenomena pascapandemi yang kota-kota harus hadapi bersama. 

Pertama, tentang perumahan yang produktif dan terjangkau. Kedua, masa depan industri perumahan di perkotaan. Ketiga, akses mobilitas yang berkelanjutan untuk penduduk. 

Keempat masa depan dunia kerja dengan adanya pengangguran secara global, serta tuntutan keahlian-keahlian baru untuk mendukung industri berwawasan lingkungan dan ekonomi digital.

Kelima, berkurangnya interaksi sosial yang berpengaruh terhadap kesehatan mental penduduk. Terakhir, bertambahnya jumlah yatim piatu, serta bagaimana kota dapat menjamin masa depan mereka.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.