Terkini.id, Jakarta – Ketua Majelis Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait pertumbuhan ekonomi RI yang diumumkan mencapai 7,07 di kuartal II 2021.
Iwan Sumule mengaku masih meragukan data pertumbuhan ekonomi di era Menkeu Sri Mulyani yang telah diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut.
Menurutnya, Sri Mulyani kerap bermimpi saat memproyeksi pertumbuhan ekonomi lantaran tidak dibarengi dengan strategi pengelolaan keuangan negara yang benar.
“Bukan tak mau ikut optimis. Tapi, proyeksi ekonomi mimpi kerap disampaikan menkeu terbalik tak dibarengi strategi pengelolaan keuangan negara yang benar. Baik itu utang negara dan pajak,” kata Iwan Sumule, Sabtu 7 Agustus 2021 seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Dirinya mengaku wajar bila ada keraguan di tengah-tengah klaim pertumbuhan positif terhadap ekonomi negara tersebut.
- Isi Surat PPATK Terkait Transaksi Janggal Rp 349 Triliun Akhirnya Terbongkar, Begini Isinya
- Heboh Transaksi Janggal Rp300 Triliun di Kemenkeu Akhirnya Terang Benderang: Bukan Korupsi
- Menkeu: Hasil Investigasi Harta Tak Wajar 69 ASN Kemenkeu Bakal Diungkap Pekan Depan
- Ini Penjelasan PPATK Soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun di Kemenkeu
- Sri Mulyani Buka Suara Terkait Adanya Transakasi 'Hantu' Sebesar Rp 300 Triliun
Sebab, kata Iwan, belajar dari pengalaman Menteri Keuangan Sri Mulyani kerap memberi janji surga atas pertumbuhan ekonomi.
“Dan selama SMI (Sri Mulyani Indrawati) jadi Menkeu, ekonomi tak pernah tumbuh 7-8 persen, Hanya kisaran 5 persen. Nanti prank lagi,” tuturnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik telah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah kembali ke zona positif pada kuartal II-2021. BPS mencatat, perekonomian periode April 2021 hingga Juni 2021 tumbuh 7,07%.
Terkait hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi 7,07 persen pada kuartal II 2021 menunjukkan arah pemulihan ekonomi sudah benar.
“Jadi cerita kuartal II menggambarkan arah pemulihan ekonomi sudah benar dan strategi pemulihan ekonomi juga sudah benar dan sudah menghasilkan dampak atau hasilnya,” ujarnya.