Terkini.id, Jakarta – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli melontarkan sindiran keras kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai persoalan banjir.
Guntur Romli menyindir pernyataan Anies Baswedan mengenai air masuk ke dalam tanah agar tak terjadi banjir.
“Kalau kata anies baswedan air di situ dimasukkan ke dalam tanah,” katanya melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 7 November 2021.
“Coba Anies ke situ, masukkan air itu ke dalam tanah, ngebacot doing,” sambung Guntur Romli.
Bersama cuitannya, Guntur Romli membagikan beberapa foto kawasan Pela Mampang yang terendam banjir usai Jakarta diguyur hujan.
- Anggota, Struktur dan Simpatisan PKS Dipastikan All Out Menangkan Anies Baswedan
- Kritik Subsidi Mobil Listrik, Said Didu Berikan Contoh Alur Merampok Rakyat Melalui Kebijakan
- Ismail Bachtiar Hadiri Pertemuan Khusus Dengan Anies Baswedan, Bahas Strategi Pemenangan
- CEK FAKTA: Kejutan, Sandiaga Uno Resmi Dampingi Anies Baswedan
- Usai PDIP Tunjuk Ganjar Jadi Capres, Rocky Gerung Sarankan Prabowo Merapat ke Anies Baswedan
Berdasarkan foto yang dipotret Detik News sekitar pukul 17.03 WIB, tampak sejumlah warga melintasi banjir di kawasan Pela Mampang, Jakarta, Minggu, 7 November 2021.
Adapun pada 2018 lalu, Anies Baswedan pernah mengingatkan soal drainase vertikal. Menurutnya, jika air hujan dikembalikan lagi ke dalam tanah, kecil kemungkinan terjadi banjir.
Mantan Menteri Pendidikan dan Budaya itu menjelaskan bahwa tanah di Jakarta tak lagi terbuka dan bisa menangkap air.
Pasalnya, jelas Anies, tanah sudah tertutup oleh aspal, bangunan rumah, dan gedung sehingga air yang diturunkan dari langit tak masuk ke bumi.
“Kita halangi air itu dari masuk ke bumi, apa dampaknya? Manusia merasakan dari tahun ke tahun hadirnya limpahan air yang kita sebut dengan banjir. Karena itu, mulai tahun ini, kita memulai gerakan untuk mengembalikan air hujan ke dalam bumi,” jelas Anies Baswedan pada Selasa, 20 November 2018.
“Jika setiap kita memasukkan air hujan ke dalam lubang di rumah kita, tanah kita, maka kita tak mengirimkan air hujan keluar dan insyaallah tak menghasilkan banjir,” sambungnya.
Ia mengatakan bahwa di Jakarta, setiap tahun permukaan tanah turun 7 sentimeter sebab air tanahnya disedot, sementara air tanahnya tak mendapat asupan dari langit yang turun lewat hujan.
“(Jika) Kita ulangi ini 10 tahun, 70 sentimeter tanah kita turun di Jakarta. Karena itu, untuk menyelamatkannya, kita mengembalikan pada sunatullah-nya, sunatullah-nya air hujan masuk ke dalam bumi,” kata Anies.