Terkini.id, Jakarta – Pertemuan Anies Baswedan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menuai kontroversi. Pasalnya, ada usulan Gibran cocok jadi cawapres Anies.
Namun, usulan itu malah membuat kader Partai Demokrat menuding adanya permainan politik dalam pertemuan itu. Alhasil, Nasdem menanggapi tudingan tersebut dengan mengatakan Demokrat kebakaran jenggot.
Hal itu diketahui dari perspektif salah satu pegiat sosial media, Eko Kuntadhi dalam kanal YouTube COKRO TV pada Kamis 17 November 2022 soal kisruh yang terjadi dalam koalisi Nasdem dan Demokrat buntut adanya usulan Gibran cocok jadi cawapres Anies dari pertemuan Anies dan Gibran di Solo.
Kata Eko, ketika pertemuan Anies dengan Gibran, kemudian fotonya beredar, ada seorang tokoh Nasdem yang kemudian memberi usulan.
“Gimana kalau Anies dipasangkan dengan Gibran sebagai cawapresnya?” Ucap Eko menyapaikan kembali pernyataan tokoh Nasdem yang tak disebutkan namanya.

- Eko Kuntadhi Ungkap Dana Ganjarist dari Biaya Sendiri
- Ning Imaz Maafkan Eko Kuntadhi, Faizal Assegaf: Pesantren Lirboyo Lembek
- Beberapa Poin Kesepakatan Eko Kuntadhi dan Keluarga Besar Ponpes Lirboyo
- Ditanya Soal Eko Kuntadhi, Ganjar Pranowo: Tidak Ada Hubungan Apapun
- Cuma Bercanda, Eko Kuntadhi Minta Maaf
Menurut Eko, tentu orang tahu maksud statement itu cuma mau baik-baikin Jokowi doang. Itu juga lanjut Eko, kayaknya bukan statement yang serius.
“Eh. Meski statementnya terkesan gak serius, rupanya hal ini menampar partai Demokrat. Partai Demokrat ini memang agak baper kalau ngomong soal cawapres soalnya Demokrat kan selama ini menggadang-gadang AHY sebagai capres, tapi kayaknya nggak mungkin lah masih terlalu ijo, sekarang pinginnya jadi cawapres,” ujar Eko.
“Mereka pasti khawatir usulan Nasdem itu kemudian akan membuat kita semua atau bahkan pendukung Anies membanding-bandingkan antara AHY dan Gibran, dibanding-bandingin gitu loh. Kata Farel kalau dibanding-bandingin ya pasti kalah,” sambungnya.
“AHY anak presiden, Gibran juga anak presiden, AHY belum pernah menang pilkada, Gibran sudah jadi Walikota Solo dengan segala angka kemenangan telak,” tambahnya.
Lanjut Eko, AHY belum punya pengalaman di pemerintahan, Gibran jelas saat ini sedang menjalani peran sentralnya di Kota Solo tersebut. Wajar kalau akhirnya Wakil Ketua Demokrat, Andi Arief meradang atas usulan dari NasDem itu.

“Bagi Andi Arief menyebut nama Gibran saja sudah membuat AHY seperti di sudut rokok. Apalagi kalau diusulkan sebagai cawapres, kata Andi Arief, ini pasti ada operasi burung hantu yang beroperasi politik di malam hari sehingga Nasdem punya usulan seperti itu,” kata Eko.