Siswa MTs Dibully Teman-teman Hingga Tewas, Netizen: Anak-anak Sekarang Banyak yang Kurang Akhlaknya
Terkini.id, Jakarta – Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kotamobagu, Sulawesi Utara tewas diduga karena dibully teman-temannya.
Informasi tersebut viral di media sosial. Awalnya, akun Facebook bernama Dedeng Mopangga menuliskan belasungkawa kepada remaja bernama Bintang tersebut.
Dedeng mengatakan, diduga Bintang tewas karena dipukul oleh 9 orang.
“Innalilahiwainnailahirajiun turut berduka cita utk Bintang anak korban di Bully di sekolah MTs gggman di *duga dipukul 9 org Ya Allah rasa saki ini hati klo dapa berita ttng kasus anak2 bgini,” tulis Dedeng dikutip dari Facebook-nya pada Rabu, 15 Juni 2022.
“Semoga bintang p mama Ikha Mangkat Di berikan keluasan kesabaran insyaallah ini jd pelajaran Buat Guru2 & orgtua semua,” ujarnya.
Akun Facebook Sarhy Sakha Al Idrus mengungkap, peristiwa berawal ketika Bintang akan ke masjid sekolah untuk shalat zuhur.
Ketika hendak berwudhu, tiba-tiba temannya menutupi wajah Bintang dengan sajadah. Ia juga dipukul di bagian perut.
“Kata dia mau ambil air untuk shalat di dorong 9 orang, ada ikat tangan, mata ditutup, dipukul di paru,” ujar Sarhy.
Peristiwa ini membuat netizen geram. Beberapa netizen mengatakan, anak-anak zaman sekarang sudah tidak memiliki akhlak yang baik.
“Anak” sekarang banyak yg kurang akhlaknya,” kata Difa Maysha.
“Efek sudah tidak ada pelajaran tatakram,” ujar Safwana Maulida.
“Mana budi pekertinya jaman sekarang ??? Lama2 skolah2 kualitasnya bobrok bayarnya mahal,” komentar Maria Regina.
Penganiayaan Bintang diduga terjadi pada Rabu, 8 Juni 2022 dan dilaporkan keluarga pada Minggu, 12 Juni 2022.
Korban mengalami sakit dan sempat dirawat di Rumah Sakit Pobundayan Kotamobagu.
Kemudian, korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Manado dan meninggal dunia pada Minggu, 12 Juni 2022.
Saat ini, polisi tengah memeriksa 18 orang terkait kasus ini, termasuk guru, pihak sekolah, dan siswa.
Dari hasil pemeriksaan, Kepolisian Daerah (Polda) Sulut sudah mengantongi beberapa orang terduka pelaku. Mereka merupakan pelajar.
Polda Sulut juga melakukan visum dan otopsi guna memastikan penyebab meninggalnya korban.
“Hasil otopsi nanti kita jadikan juga sebagai alat bukti. Kita gunakan untuk memperjelas terkait dengan kematian korban itu sendiri karena apa, atau ada sebab lain,” kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast dikutip dari Kompas.com.