Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Ade Armando mengomentari soal belasan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditangkap karena terlibat jaringan teroris dan diduga telah berbaiat ke ISIS.
Ade Armando lewat cuitannya di Twitter, Kamis 4 Februari 2021, menilai bahwa FPI memang bukanlah ISIS.
Namun, kata Ade, FPI sebagai organisasi telah mempercayai penerapan aksi teror untuk menyerang lawan mereka.
“FPI memang bukan ISIS. Tapi sebagai organisasi yang percaya pada penerapan aksi teror untuk menyerang lawan,” cuit Ade Armando.
Oleh karena itu, ia menilai FPI juga layak disebut sebagai organisasi teroris seperti halnya ISIS.
- Wajah Baru Digital Banking CIMB Niaga, Octo Mobile dan Octo Clicks Bersatu Jadi OCTO
- Wali Kota Makassar Ajak Tarekat Al Muhammadiyah Perkuat Persatuan dan Akhlak Umat
- Gelar Raker dan Kelas Public Speaking Untung Subroto, APDESI Sulsel Bahas Implementasi Asta Cita
- Gelar Konferensi Internasional, Poltekpar Makassar Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan
- Terra Court Resmi Dibuka, Lapangan Padel Estetik dan Nyaman di Makassar Hadirkan Wisata Gaya Hidup dan Kuliner
“Mereka layak disebut sebagai organisasi teroris,” tegasnya.
Diketahui, Densus 88 belum lama ini menangkap 19 orang terduga teroris di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Belakangan, diketahui, sebagian di antaranya adalah anggota Front Pembela Islam atau FPI dan pernah berbaiat ke ISIS.
“Iya, hasil pemeriksaan Densus itu mereka memang anggota FPI Makassar. Tapi tidak semua (terduga teroris yang ditangkap adalah anggota FPI),” ungkap Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam pada Kamis, 4 Februari 2021.
Irjen Merdisyam juga mengungkapkan, anggota FPI terduga teroris tersebut sudah berbaiat kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi sejak tahun 2015.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.