Terkini.id, Jakarta – Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi perkataan Ilal Ferhard, panitia KLB Demokrat di Deli Serdang yang menyatakan bahwa mereka siap mendukung Presiden Jokowi.
Refly Harun mempertanyakan keterlibatan pihak eksternal Partai Demokrat yang terlibat dalam kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko, salah satunya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Hal itu ia sampaikan melalui video yang diunggah kanal YouTube miliknya, Refly Harun Official, Kamis, 11 Maret 2021.
“Tetapi jangan lupa, pertanyaannya adalah apakah Kemenkumham, PDIP, Yasonna Laoly, dan Megawati betul-betul berkepentingan agar Partai Demokrat (Pihak AHY) dilumpuhkan?,” tanyanya, dikutip dari video kanal Youtube Refly Harun Official, Jumat, 11 Maret 2021.
Refly berpendapat bahwa besar kemungkinannya jika kudeta yang dilakukan Moeldoko dan mendirikan Demokrat yang ‘baru’ tersebut berdasar atas motif kekuasaan dan motif pribadi.
- Megawati Ingatkan Anak Muda: Kalian Mau Senang K-Pop Tidak Apa-apa, Tapi Cintai Seni Kita
- CEK FAKTA: Ganjar Pranowo Minggat Dari PDIP
- Pengamat Nilai Jokowi Keluarkan Perppu Pemilu Untuk Ikuti Keinginan Megawati
- Pakar Sindir PDIP Soal Ganjar: Bu Mega Mainkan Drama Politik
- Ambulans PDI Perjuangan Bergambar Megawati dan Puan Maharani Hangus Terbakar
Hal itu ia lihat dari hubungan PDIP dan SBY yang ia nilai tidak terlalu baik.
“Nah jadi bisa saja motifnya motif kekuasaan, tapi bisa juga motifnya motif pribadi, kita tahu bahwa hubungan elit-elit dari the ruling party (PDIP) dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tidak terlalu baik,” ucapnya.
Hubungan Megawati dan SBY tak baik, kata Refly, bisa dilihat dari Pilpres 2004, ketika SBY berhasil mengalahkan Megawati.
“Dan sampai sekarang rasanya tidak bisa direkonsiliasi, tapi kepentingan PDIP sendiri kita patut pertanyakan,” ungkapnya
“Apakah mereka menginginkan sosok Moeldoko menjadi menguat sehingga menjadi pesaing PDIP dalam Pilpres 2024 ataukah mereka memang lebih senang kalau SBY dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dilumpuhkan,” tanya Refly lebih lanjut.
Ia menduga bahwa Megawati Soekarnoputri tak ingin bersaing melawan SBY dan AHY di Pilpres 2024 dan lebih memilih berhadapan dengan Moeldoko.
“Jadi walaupun harus bersaing atau berhadapan dengan Moeldoko its okay daripada berhadapan dengan SBY dan AHY yang barangkali punya catatan masa lalu yang tidak mengenakkan kepada kepemimpinan PDIP,” tuturnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
