Soal Peristiwa KM 50, Guntur Romli Bersyukur yang Mati Laskar FPI: Kalau Polisi yang Mati, FPI Akan Makin Jumawa

Soal Peristiwa KM 50, Guntur Romli Bersyukur yang Mati Laskar FPI: Kalau Polisi yang Mati, FPI Akan Makin Jumawa

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli mengaku bersyukur bahwa yang mati dakam peristiwa KM 50 Cikampek adalah dari pihak Front Pembela Islam (FPI).

Pasalnya, ia menilai bahwa jika yang mati adalah pihak dari kepolisian, maka FPI akan semakin jemawa.

“Kalau saya bersyukur yang mati ini FPI bukan polisi saat terjadi duel dan perebutan senjata,” kata Guntur Romli pada Rabu, 8 Desember 2021. 

“Kalau polisi yang mati, FPI akan makin jumawa. Alhamdulillah negeri ini diselamatkan,” sambungnya.

Bersama pernyaannya, Guntur Romli membagikan berita soal terdakwa Briptu Fikri Ramadhan yang memperagakan insiden penembakan terhadap 4 laskar FPI di Km 50 tol Cikampek.

Baca Juga

Dalam kesaksiannya, Briptu Fikri mengatakan bahwa sempat terjadi perkelahian dan perebutan senjata sebelum akhirnya para Laskar FPI tertembak.

Dilansir dari Detik News, Briptu Fikri mengaku tidak tahu siapa yang menarik pelatuk senjatanya saat terjadi perebutan dengan korban.

Hal itu disampaikan Fiqri saar bersaksi di sidang untuk terdakwa Ipda Yusmin, di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Desember 2021.

Briptu Fikri mengaku bahwa awalnya ia sedang menginterogasi 4 orang laskar FPI di dalam mobil saat dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya.

Menurutnya, ketika itu 2 terdakwa lainnya, yakni Ipda Yusmin Ohorella dan Ipda Elwira, berada di kursi depan. Sedangkan, Fikri berada di kursi tengah bersama 1 anggota laskar FPI dan 3 korban berada di kursi belakang tanpa diborgol.

Dalam posisi itulah, Briptu Fikri berupaya melakukan interogasi kepada anggota laskar FPI. 

Tapi secara tiba-tiba, menurut Fiqri, ia diserang dengan cara dicekik oleh anggota laskar FPI yang duduk di belakang. 

Menurutnya, 2 laskar FPI lainnya yang duduk di belakang juga memukul dan menjambak rambutnya.

Sementara, anggota laskar FPI yang berada duduk di sampingnya berusaha merebut senjata tersebut dari Fikri.

“Ketika saya dicekik dalam keadaan saya tidak bisa bernapas di saat bersamaan yang di sisi sebelah kanan saya mengambil senjata saya,” kata Briptu Fikri.

“Lalu yang di belakang ini menjambak dan memukul saya. Dalam keadaan saya tercekik, berteriak ‘Bang senjata saya bang senjata saya’,” tambahnya.

Fikri mengaku bahwa kejadian itu berlangsung sangat singkat tidak lebih dari 5 menit. 

Menurutnya, situasi itu terjadi dengan cepat dan tidak dapat dilihat terpotong-potong karena saling berkesinambungan.

Fiqri mengatakah bahwa Ssaat lehernya tercekik, tangan kirinya berusaha membuka cekikan tersebut.

Saat itulah, anggota laskar FPI yang duduk di samping kanan Fikri langsung ditembak oleh terdakwa Elwira.

Di saat yang bersamaan, anggota laskar FPI yang berada di belakang tengah langsung berupaya merebut senjata tersebut dari Fikri. 

Tak lama kemudian, terdakwah Elwira melepaskan tembakan selanjutnya ke korban yang berada di belakang tengah.

Sementara itu, 2 orang lainnya yang berada di belakang Fikri disebut masih berupaya menganiayanya dengan mencekik dan berupaya merebut senjata dari tangannya. 

Menurut Fikri, tangan kanannya yang menggenggam senjata itu ditarik oleh anggota laskar FPI yang berada di kanan belakang, sementara anggota laskar FPI lain yang berada di belakang kirinya masih berupaya mencekiknya.

Selanjutnya terjadi perebutan senjata antara Fikri dan 2 orang laskar FPI yang duduk di belakang itu. 

Ia mengaku berusaha mempertahankan senjatanya agar tak direbut kedua orang tersebut agar tidak membahayakan dia dan rekannya.

Namun, saat terjadi perebutan senjata itu, tak lama kemudian, Fikri mengaku tiba-tiba mendengar suara letusan 5 kali hingga akhirnya, saat Fikri berbalik badan, kedua orang tersebut telah tak berdaya.

Menurut Fikri, ia tidak tahu siapa yang menarik pelatuk karena saat itu pihak anggota laskar FPI juga berupaya menarik tangannya.

Saat sudah tidak ada pihak yang merebut senjatanya, Fikri yang awalnya duduk mengarah ke depan kemudian berbalik dan melihat korban sudah dalam kondisi tidak berdaya.

Merespons hal tersebut, jaksa pun mempertanyakan mengapa jika dinilai tak sengaja, luka tembakan terhadap korban anggota laskar FPI itu tepat berada di dada bagian kiri. 

Briptu Fikri lalu merespons bahwa ia tidak tahu siapa yang menarik pelatuk.

“Saya tidak sadar bahwa saya melakukan penembakan, karena (tangan) saya ditarik Yang Mulia. Saya tidak tahu tangan siapa yang masuk ke senjata. Saya mendengar ada tembakan ada 3 dan 2 bunyi tembakan. Saya tidak paham siapa yang masuk tangannya. Ketika sudah mengangkat senjata saya berbalik, senjata (diarahkan ke depan) saya lihat ada yang tak (bernyawa),” ujar Fikri.

Jaksa lalu mencecar Briptu Fikri dengan pertanyaan mengapa tembakan tersebut tepat mengenai dada korban. Menurut jaksa, jika tak sengaja, bisa saja terkena organ lainnya.

“Saudara saksi ketika saudara ditarik posisi senjata berarti mengarah ke atas? Sedangkan luka ada pada dada sebelah kiri, 3 luka tembakan ada Pada Lutfi, dan M Reza 2 tembakan ada 5 kali tembakan semuanya tepat pada dada sebelah kiri, posisi kemudian ada tembakan itu bagaimana posisi senjata?” ujar jaksa.

Namun Fikri mengaku tetap tidak tahu. Jaksa juga sempat mempertanyakan adanya perbedaan pernyataan Fikri di dalam BAP pemeriksaan penyidik dengan di sidang terkait insiden tersebut.

Dalam BAP, diterangkan bahwa senjata itu berusaha direbut. Sedangkan di persidangan, Fikri menyatakan senjata itu telah direbut.

Fikri lalu mengatakan bahwa apa yang ia jelaskan dalam persidangan merupakan keterangan atas kejadian sebenarnya.

Iia menduga bahwa terjadi perbedaan karena penyidik yang menuliskan keterangannya berbeda pemahaman.

Merespons itu, Jaksa mengatakan akan mendatangkan ahli verbalisan untuk menguji keterangan Fikri.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.