Soal Safari Anies ke Jatim-Jateng, Ferdinand Minta KPK Bertindak

Soal Safari Anies ke Jatim-Jateng, Ferdinand Minta KPK Bertindak

R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Ferdinand Hutahaean meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendalami ada-tidaknya unsur korupsi di balik perjalanan Anies Baswedan ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Pernyataannya itu dapat dilihat dalam video berjudul ‘Safari Beras Politik Anies Baswedan Patut Diduga Pelanggaran Etika Pejabat Publik. Pecat Anies!’ yang diunggah di kanal YouTube Ferdinand Hutahaean pada Rabu, 28 Maret 2021.

Dalam video itu, Ferdinand menyampaikan beberapa poin terkait perjalanan Anies ke Jatim dan Jateng.

“Yang pertama adalah saya menilai bahwa perjalanan ini tidak murni untuk mengamankan suplai beras di DKI Jakarta karena Jakarta tidak pernah kekurangan suplai beras sejak zaman penjajahan,” katanya.

Kedua, kata Ferdinand, perjalanan itu memiliki nuansa politis yang sangat tinggi karena baru dilakukan saat jabatan Anies sebagai Gubernur akan berakhir.

Baca Juga

“Mengapa tidak dari dulu kalau dia memang punya niat untuk mengamankan suplai beras atau menyediakan beras murah? Jadi ini hanya topeng politik.

Ketiga, Ferdinand mempertanyakan siapa yang membiayai perjalanan Anies Baswedan ke Jatim dan Jateng tersebut.

“Apakah pengusaha? Kalau pengusaha, berarti itu adalah gratifikasi. KPK harus bertindak karena itu korupsi,” ujarnya.

Jika pembiayaan perjalan itu diambil dari APBD, maka Ferdinand menilai bahwa Anies patut dituduh melanggar etika pejabat negara yang berkampanye politik tanpa mengajukan cuti.

Seperti diketahui, salah satu hal yang disoroti dalam kunjungan Anies ke Jateng adalah saat ia befoto bersama seorang pengusaha beras yang dilatarbelakangi sebuah spanduk bertuliskan ‘Joglo Kemenangan Anies Basedan Capres 2024.’

Oleh sebab itulah, beberapa pihak menilai bahwa kunjungan Anies yang diklaim untuk menjaga persedian beras sebenarnya adalah bagian dari kampanye untuk pencalonannya sebagi Presiden di 2024 nanti.

“Kalau memang Anie mau mengelak bahwa itu bukan dia, mestinya pada saat dia sampai di Solo, ada spanduk bertuliskan Joglo Pemenangan Anies Baswedan 2024 itu, harusnya dia minta pada pengusaha itu ‘Mas, turunkan dong, saya ke sini dalam rangka perjalanan seorang Gubernur, bukan untuk pencapresan.’ Tetapi mengapa Anies membiarkannya? Karena dia menikmati itu, senang dengan itu, bahkan dia berfoto di situ,” kata Ferdinand.

“Artinya apa? Dia melaukan rangkaian politik, tidak cuti dan dibiayai oleh APBD. Ini juga korupsi.

Di akhir, Ferdinand pun menyampaikan pesannya kepada KPK soal perjalanan Anies tersebut.

“Saya tunggu KPK mengusut pendanaan dan pembiayaan perjalanan ini,” katanya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.