Terkini.id, Jakarta – Menanggapi persoalan serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang baru-baru ini kembali menelan korban jiwa, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, bahwa rentetan aksi kejahatan di Papua yang terjadi saat ini harus dilihat sebagai suatu hal normal.
Sebab, masih banyak gangguan keamanan di daerah lain yang cukup tinggi seperti halnya di Maluku dan di Jakarta.
Oleh karena itu, Mahfud pun meminta agar kondisi yang terjadi di Papua saat ini tidak didramatisir.
Menurutnya, melalui penguatan aparat penegak hukum diyakini kondisi keamanan di sana akan berlangsung stabil.
“Jadi Papua itu harus dilihat dalam keadaan normal. Karena dalam keadaan tidak normal juga tidak produktif kan. Misalnya mau rampas senjata, itu cuma dapat berapa 111 dalam setahun misalnya. Sementara di tempat lain yang normal di Maluku, Jakarta itu udah ribuan,” ujar Mahfud saat menghadiri rapim Bakamla, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022, dikutip dari democrazy.id.
“Kan sebenarnya di sana itu normal tinggal bagaimana mengefektifkan institusi-institusi ini agar tidak didramatisir. Kan yang banyak dramatisasi di berita,” sambungnya.
Kendati demikian, dalam kesempatan itu, Mahfud menegaskan bahwa keamanan di Papua akan menjadi prioritas.
Adapun salah satu langkah yang diambil, yakni dengan menguatkan operasi teritorial sehingga terwujud kondisi normal di Papua.
“Yang mengoptimalkan institusi-institusi penegak hukum, institusi penjaga keamanan dan pertahanan tentu saja serta menguatkan pemerintahan teritorial, operasi teritorial. Nah itu kan yang sudah digariskan Presiden, jadi normalkan itu papua,” kata Mahfud.
Diketahui, gangguan keamanan masih kerap terjadi di tanah Papua oleh KKB. 
 
Baru-baru ini, 8 karyawan PT. Palaparin Timur Telematika tewas dibantai saat tengah tertidur di kamp tempat tinggal para pekerja tersebut.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
 Mitra Terkini
Mitra Terkini