Terkini.id, Makassar – Tidak bisa dipungkiri, nikel tetap mejadi komoditas ekspor terbesar Sulawesi Selatan. Komoditas tambang ini menyumbang sampai 50 persen terhadap total ekspor Sulawesi Selatan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat, selama Januari hinga Juli 2023, total ekspor nikel di Sulawesi Selatan mencapai hingga USD 748 juta atau setara Rp 11,4 triliun.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, pertumbuhannya pun pesat, mencapai 14,31 persen.
“Nikel merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulawesi Selatan pada bulan Juli 2023. Khusus bulan Juli, nilainya sebesar USD 89,46 juta (51,75 persen), disusul kelompok komoditas besi dan baja sebesar USD 31,12 juta 18,00 persen, biji bijian berminyak sebesar USD 17,20
juta (9,95 persen), garam, belerang dan kapur sebesar USD 8,95 juta (5,18 persen) serta kakao/coklat sebesar USD 8,01 juta 4,63 persen,” terang Kepala BPS Sulawesi Selatan, Aryanto SSi MM.
Jepang Tujuan Ekspor Terbesar Nikel
Dari nilai tersebut, Jepang menjadi tujuan ekspor terbesar Sulawesi Selatan. Dari angka USD 1.293 juta ekspor Sulawesi Selatan, sebesar USD 772 juta adalah ekspor ke Jepang atau sekitar 54 persen selama Januari-Juli 2023.
- Ekspor Nikel Rugi Menurut Faisal Basri, Deputi Investasi Kemenko Marves: Keuntungannya 12 Persen
- Hentikan Pengapalan Ekspor Nikel PT CLM, Kementerian Perhubungan Turun Tangan
- BPS Sulsel: PT Vale Penyumbang Ekspor Terbesar Sulawesi Selatan
- Kritik Ekspor Nikel, Faisal Basri: Saya Merasa Negeri Ini Jadi Budak China!
“Negara tujuan ekspor Sulawesi Selatan untuk bulan Juli 2023 dengan nilai lima terbesar yaitu ke Jepang dengan nilai sebesar USD 93,57 juta (54,12 persen), disusul Tiongkok dengan nilai USD 60,52 juta (35,01 persen); Taiwan dengan nilai US$ 4,25 juta (2,46 persen).
Negara lain adalah Australia dengan nilai USD 3,59 juta (2,08 persen) dan Malaysia dengan nilai USD 2,96 juta (1,71 persen) dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan.
Dibandingkan dengan Juni 2023 nilai ekspor ke Jepang meningkat sebesar 1,17 persen, nilai ekspor ke Tiongkok naik sebesar 15,45 persen, nilai
ekspor ke Taiwan naik 160,20 persen, nilai ekspor ke Australia naik sebesar 52,16 persen, serta nilai ekspor ke Malaysia naik sebesar 622,38 persen,” Jelas Kepala BPS Sulsel, Aryanto lagi.
Ekspor Bulanan Sulsel
Dijelaskan lagi, nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulawesi Selatan pada bulan Juli 2023 tercatat mencapai USD 172,88 Juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 9,57 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan Juni 2023 yang mencapai USD 157,78 Juta.
Sementara itu, capaian bulan Juli 2023 tercatat mengalami peningkatan sebesar 7,83 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 160,32 Juta.
Lima komoditas utama yang diekspor pada bulan Juli 2023 yaitu nikel; besi dan baja; biji-bijian berminyak; garam, belerang dan kapur serta kakao/coklat dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 51,75 persen, 18,00 persen, 9,95 persen, 5,18 persen, dan 4,63 persen.
Sebagian besar ekspor pada bulan Juli 2023 ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Taiwan, Australia dan Malaysia dengan proporsi masing-masing 54,12 persen, 35,01 persen, 2,46 persen, 2,08 persen dan 1,71 persen.
Seperti diketahui, Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah eksplorasi tambang nikel. Di Luwu Timur, perusahaan tambang yakni PT Vale Indonesia memberi kontribusi besar atas ekspor produk nikel dari Sulawesi Selatan.