Terkini.id, Makassar – Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin, terus menegaskan pihaknya terus melakukan tacking dan tracing demi memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Kota ini.
Sementara itu, terkait rencana yang muncul untuk memberlakukan kembali pemeriksaan surat keterangan (Suket) bebas Covid-19 di perbatasan Makassar, Kepala Satpol PP Kota Makassar, Iman Hud mengatakan saat ini, pihaknya belum mendapat informasi resmi dari Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin.
“Kita belum dapat perintah resmi dari bapak Wali Kota,” ujar Iman.
Iman menerangkan, keputusan penjagaan antar wilayah harus berdasarkan izin resmi Wali Kota melalui Surat Keputusan.
Sebab, kata Iman, pemberitaan yang tak benar atau hoaks rawan terjadi dalam kondisi semacam ini.
- Lagi! Pertamina Jatuhkan Sanksi ke 59 SPBU Nakal di Sulawesi, Ini Daftar Pelanggarannya
- Pelatih PSM Makassar Pertanyakan Kualitas Wasit Ginanjar Usai Kalah dari Borneo FC 1-0
- Drama Penalti Samarinda: PSM Makassar Jatuh ke Peringkat Kesembilan Liga 1
- Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di Makassar Hari Ini, Selasa 26 September
- Pererat Silaturahmi, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia Kota Makassar Gelar Kopdar
“Biasanya perintah itu disertai dengan apa SK Wali Kota, itu legal standing supaya kita tidak dibilangi orang piti-piti. Itu kan biasa banyak berita hoaks,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pihaknya sampai saat ini pun juga akan menunggu keputusan Plt Wali Kota Rudy Djamaluddin terkait hal tersebut.
Namun jika diterapkan kembali, Iman mengatakan hal itu tentu telah melalui kajian para ahli.
“Nanti kita tunggu perintah bapak Wali Kota kalau sekiranya rekomendasi itu diterima. Kita laksanakan itu risiko untuk keselamatan dan kesehatan kita semua. Ya kalau sudah ada instruksi tidak ada lagi alasan, yang jelas ini kajian para ahli tapi kan belum ada perintah resmi dari bapak,” terangnya
Iman menilai, penjagaan di perbatasan terbilang efektif untuk menekan laju mobilitas warga yang keluar masuk Makassar.
“Efektif kenapa karena dari pemantauan kami orang yang masuk, maaf bahkan sebahagian besar itu dari luar dari luar kota Makassar orang Makassar itu mungkin sudah paham,” kata dia.
Iman menyebut sebagian besar orang-orang luar daerah memang intensif melakukan perjalanan ke Makassar.
“Faktanya memang banyak dari luar daerah yang ke Makassar,” pungkasnya.