Terkini.id, Jakarta -- Beluma lama ini, perihal sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo mengungkapkan alasan dirinya tidak melaporkan kejadian pemerkosaan yang dilakukan median Brigadir Yosua terhadap dirinya.
Ferdy Sambo mengklaim bahwa istrinya Putri Candrawathi telah diperkosa oleh Brigadir J dan ia mengatakan tidak ada motif lain apalagi perselingkuhan. Menurut Ferdy Sambo hal itu pula yang menjadi motif dirinya membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.”Jelasnya, istri saya, kan, diperkosa sama Yosua. Tidak ada motif lain apalagi perselingkuhan,” kata Sambo kepada wartawan saat jeda persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 6 Desember 2022, dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu 7 Desember 2022.Pernyataan Ferdy Sambo tersebut sekaligus menjawab soal informasi adanya pertengkaran dirinya dengan sang istri, Putri Candrawathi. Termasuk isu yang disebut pernah ada wanita misterius sedang menangis saat keluar dari kediaman Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Bangka, Jakarta Selatan. Kata Ferdy Sambo, kesaksian Bharada Richard Eliezer alias Bharada E yang mengaku melihat wanita misterius itu hanya karangan belaka. "Tidak benar keterangan dia itu, ngarang-ngarang," kata Ferdy Sambo.
Prayogi Iktara Wikaton mengatakan jika Kuat Ma'ruf menitipkan dua buah pisau kepada dirinya dan ia mengetahui jika pisau itu merupakan pisau dapur dengan ukuran kecil.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Simanjuntak menyebut keterangan eks ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahil Haq saat di persidangan itu bohong. Martin terlihat emosi ketika menanggapi keterangan yang diberikan oleh eks ajudan Ferdy Sambo itu. Hal ini diutarakan Martin saat hadir dalam acara tvOneNews. Seperti diketahui, Daden bersaksi dalam persidangan Ferdy Sambo danPutri Candrawathidi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 8 November 2022 kemarin. "Mengenai Daden yang menyatakan keterangan di persidangan. Orang ini terbukti berbohong makanya tetapkan saja sebagai tersangka," ujar Martin, dikutip dari Suara.com jaringan Terkini.id pada Rabu, 9 November 2022. Menurutnya, ada dua hal penting yang aneh dari keterangan Daden tersebut. Yaitu ketika Daden menceritakan curhatan Brigadir J minta untuk dicarikan pacar agar segera menikah. "Di saat yang bersamaan dia juga bilang Yosua tidak bisa menikah karena kakaknya belum menikah, tidak bisa dilangkahi. Masuk akal nggak tuh, nggak logis," ungkapnya. Keganjilan lainnya yakni pada saat Daden geledah adik Brigadir J, Reza, yang datang ke kediaman Ferdy Sambo di Jalan Saguling III Nomor 29, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat 8 Juli 2022. Kepada Jaksa, Daden menolak penggunaan diksi geledah. Daden mengaku hanya menepuk tempat senjata api milik Reza. "Daden bilang adik almarhum di jalan Saguling itu tidak digeledah tapi dipegang pahanya, emang dia homo atau gimana sih pegang paha laki-laki," cetusnya. Sementara itu, Martin juga membandingkan kesaksian Daden dengan eks ajudan Sambo lainnya yakni Adzan Romer yang memberikan keterangan secara blak-blakan dan tidak menggunakan masker wajah. Seperti tak ada tabir yang menutup. Hal itu tidak dilakukan oleh Daden. Martin meyakini bahwa relasi kekuasan mantan Kadiv Propam polri, masih mengalir pada jiwa rada eks ajudanFerdy Sambo itu. "Menurut saya ini membuktikan bahwa hubungan mereka secara relasi kuasa itu masih ada chemistry," ujarnya.
Nomor HP Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J disebut sempat aktif kembali pada pagi tadi Selasa, 8 November 2022. Setelah itu, nomor telepon Brigadir J keluar dari grup WhatsApp keluarga. Hal itu diungkap oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat dihubungi wartawan, Selasa 8 November 2022. "Aktif dan keluar (grup WhatsApp keluarga)," kata Kamaruddin, dikutip dari Suara.com jaringan Terkini.id. Kamarudin merinci kejadian tersebut terjadi pada hari ini sekitar pukul 08.30 WIB. Meski aneh, ia mengatakan ada pihak keluarga yang langsung mencoba menghubungi nomor Brigadir J, namun hanya ada jawaban dari operator. "Sudah, saya sudah coba tapi jawabannya sedang sibuk. Jawabannya nomor itu sedang sibuk, jawaban mesin," kata dia. Lebih lanjut, Kamaruddin berharap agar pihak kepolisian dapat menyelidiki kejadian itu. Sebab, dikhawatirkan ada pihak yang memantau keluarga Brigadir J melalui grup WhatsApp keluarga, terlebih kekinian terdakwa pembunuh Brigadir J tengah disidang. "Tiba-tiba dia aktif dan keluar dari grup keluarga, berarti selama ini dia mantau keluarga dong. Selama ini dia diam-diam mantau keluarga, baru pagi ini dia keluar dari grup," kata Kamaruddin. Sementara itu, terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat ini tengah menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda pemeriksaan saksi. Pejabat humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto mengatakan ada 13 saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang kali ini. Saksi-saksi itu merupakan asisten rumah tangga (ART) hingga beberapa ajudan Ferdy Sambo.