Terkini.id, Jakarta – Politisi PDIP Arteria Dahlan menjadi perbincangan publik usai dituding oleh wartawan senior Hasril Chaniago sebagai cucu dari Pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) Sumatera.
Menanggapi tudingan itu, Arteria Dahlan dengan tegas membantah. Ia pun mengatakan bahwa dirinya adalah cucu dari tokoh Masyumi.
“Tapi tidak ada hubungan kekeluargaan antara Bachtarudin dengan kakek dan nenek saya, baik dari pihak ayah maupun ibu,” ujar Arteria, Rabu, 9 September 2020 seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.
Ia pun menjelaskan secara rinci terkait silsilah keluarganya. Arteria dengan tegas mengatakan tak ada nama Bachtarudin dalam silsilah keluarganya.
“Kakek saya namanya Dahlan, bukan Bachtarudin yang tokoh PKI itu. Jadi namanya AD itu adalah Arteria Dahlan bin Zaini bin Dahlan bin Ali bin Sulaiman. Mereka semua orang-orang alim. Nenek saya Bu Nian guru ngaji orang-orang di Maninjau lebih dari tiga generasi,” ungkap Arteria.
- Cak Imin di Makassar: Kita Dilarang Kampanye di Masjid Tapi Orang di Masjid Bilang 'Amin'
- Gen Millenial Sulsel Menguji Kelayakan Capres, Anies Baswedan Menjawab
- Ini Jadwal Pemadaman Listrik di Wilayah ULP Jeneponto, 24 September 2023
- Masyarakat Sulsel Ikuti Jalan Gembira Bersama Anies - Muhaimin
- Pemkot Palopo Resmi Serahkan Lahan Hibah ke IAIN
“Nenek saya tokoh Masyumi. Ayah saya dibimbing sama Ummi Rasuna Said. Kakek saya yang dari Ibu H Abdul Wahab, saudagar, pedagang di Tanah Abang. Masuk Jakarta tahun 1950. Semua perantau pasti diurus kakek saya kala itu,” sambungnya.
Dia lantas menyebut bahwa neneknya bernama Dahniar Yahya atau Ibu Nian adalah tokoh Masyumi dan merupakan satu-satunya guru mengaji di Kukuban Maninjau.
Sang nenek, kata Arteria, pernah ditahan saat pemerintahan Presiden Sukarno yang akhirnya menyebabkan sang ayah ditolak masuk akademi kepolisian.
“Ibu Nian juga pernah ditahan pemerintahan Sukarno karena diduga terlibat PRRI saat itu. Ayah saya H Zaini Dahlan, guru di beberapa SMA dan ketua salah satu yayasan pendidikan swasta,” ujar Arteria Dahlan.
“Pernah mendaftar Akpol, itu pun pada tes terakhir ditolak karena terindikasi Masyumi dan PRRI. Ayah saya lama di Yogya karena sempat kuliah di Farmasi UGM, sempat pula mengajar di SMA Muhammadiyah Yogyakarta,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One yang tayang pada Selasa malam, 8 September 2020, Hasril Chaniago menceritakan bagaimana Soekarno dielu-elukan oleh masyarakat Sumatera Barat.
Namun, Proklamator RI tersebut kemudian dijauhi karena memasukkan ideologi komunisme yang dianggap menentang Pancasila.
Hasril pun kemudian mengungkit soal kakek Arteria Dahlan yang disebutnya sebagai Pendiri PKI.
“Arteria Dahlan itu mamaknya itu Bachtaruddin, nama kakeknya itu. Bachtaruddin itu pendiri PKI Sumatera Barat dan anggota konstituante setelah Pemilu 1955,” ujar Hasril dalam program tayangan itu yang juga turut dihadiri Arteria Dahlan.